Satu Perempuan Pasien PDP di Paluta Meninggal Dunia, Pemakaman Standar Covid-19

GUNUNGTUA | Satu Pasien Dalam Pengawas (PDP) berjenis kelamin perempuan berasal dari Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) meninggal dunia, Senin (13/4/2020) sekira pukul 16.30 Wib.

Dan jenazah pasien PDP berinisial SHS berusia 19 tahun itu dibawa dengan ambulan milik RSUD Aek Haruaya untuk dimakamkan dengan Standart Covid-29 pada Senin (13/4/2020) sekira pukul 22.30 Wib di pemakaman umum di Kecamatan Halongonan.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Paluta, Lairar Rusdy Nasution membenarkan adanya pasien berstatus PDP meninggal dunia, dan prosedur pemakamannya menerapkan standar Covid-19.

Rusdi Nasution mengatakan, pasien PDP yang meninggal merupakan pelajar di Kota Medan. Riwayat perjalanannya, pada 25 Maret, ia pulang ke Kecamatan Halongonan.

Kondisi kesehatannya saat itu batuk dan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri. Lalu pada 27 maret 2020 ia mengalami demam tinggi (38°).

Kemudian pada 4 april 2020 yang bersangkutan mengeluh nyeri kepala hebat, dan dirawat di RSUD Aek Haruaya sampai 5 april 2020. Esok harinya dibawa kembali kerumahnya

Pada 9 april 2020, pasien kembali dibawa ke RSUD Aek Haruaya dengan keluhan nyeri kepala hebat, mual dan buang air kecil
(BAK) tidak lancar.

Dilakukan rapid test hasilnya (negatif) serta ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan dirawat dirumah/isolasi mandiri.

Pada Senin 13 april 2020, SHS kembali mengeluhkan nyeri kepala hebat, mual, BAK tidak lancar dan penurunan kesadaran/koma. Dan dirujuk ke RSUD Aek Haruaya sekitar pukul 01.00 dinihari serta dimasukkan ke ruang isolasi dan ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Dan Senin 13 April siang dilakukan pengambilan sampel cairan tubuh untuk keperluan Swab test, dan dikirim ke RSUD H Adam Malik Medan untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium di Jakarta.

Namun sorenya terjadi penurunan kesadaran pasien, dan meninggal dunia sekitar pukul 16.30 Wib.KM-red