MEDAN | Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) diminta, mengusut dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) tahun 2015 hingga 2019 di Desa Bara Batu, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas (Palas).
Ini disampaikan Ketua Pengurus Daerah Gerakan Aktivis Mahasiswa (PD GAM) Padang Lawas (Palas), Hasbiyal Mulki Hasibuan kepada wartawan, Senin (2/9/2019) di Medan.
“Guna mengungkap dugaan penyelewengan DD di Desa Bara Batu tahun 2015-2019, kami meminta Kejatisu panggil dan periksa oknum Kepala Desa (Kades) Bara Batu,” sebut Hasbiyal.
Diungkapkannya, sebagian masyarakat merasa sangat kecewa terhadap penggunaan Dana Desa di Desa Bara Batu, Kecamatan Barumun Tengah, Kab. Palas.
” Masyarakat terkesan sangat kecewa, terkait fisik pembangunan yang bersumber dari dana desa yang diterima Kades Bara Batu. Dan diduga penyelewengan DD dilakukan oknum Kades,” sebutnya.
Tambahkannya, pada penggunaan dana desa sejak tahun 2015-2019, berdasarkan temuan yang didapat PD GAM Palas tahap awal di lapangan, beberapa fisik bangunan yang menggunakan dana desa tidak sesuai dengan rancangan anggaran bangunan. Bahkan, hingga sekarang sudah rusak parah.
Akibatnya, masyarakat Kec Barumun Tengah sangat kecewa atas penggunaan dana desa yang peruntukannya tidak sesuai yang diharapkan.
Sesuai informasi pada tahun 2019, dana desa tahap I disalurkan oleh Pemerintah Pusat ke Kec. Barumun Tengah, PD GAM Palas menduga kuat adanya penyelewengan yang dilakukan oleh Kades dengan jumlah lebih kurang Rp 25 juta dengan dalil bimtek (bimbingan teknis), dan perjalanan dinas luar daerah.
Dan informasi lainnya, Pemilihan Kepala Desa Bara Batu segera bergulir. Dan satu diantara calon ikut perhelatan Pilkades Bara Batu, adalah suami dari Kades Bara Batu yang kini masih menjabat dan segera mengakhiri masavtugasnya.KM-red
