koranmonitor – MEDAN | Warga Jalan Pukat II, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, digegerkan dengan kasus pembunuhan seorang wanita pada Minggu (24/8/2025) dini hari.

Korban yang identitasnya belum diketahui itu ditemukan tewas dengan luka tusukan di sekujur tubuh. Diduga, korban meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan kekasihnya, seorang pria berinisial C yang disebut-sebut berprofesi sebagai pengusaha.

Kasus ini terungkap setelah pihak rumah sakit melaporkan ke polisi adanya kematian yang dinilai tidak wajar.

Kepala Lingkungan XIII Bantan Timur, Ahmad Tohir Nasution (53), membenarkan kejadian tersebut. “Saya dipanggil polisi untuk menyaksikan penggeledahan rumah dan pencarian barang bukti,” ujarnya.

Menurut Ahmad, C sudah sekitar tiga tahun tinggal di kawasan itu bersama sopir pribadinya. “Dia orangnya tertutup. Kalau di KTP, domisilinya di Kota Matsum III. Sementara korban saya tidak kenal,” jelasnya.

Ahmad menuturkan, korban diduga disiksa di dalam rumah hingga kritis, lalu dibawa pelaku ke rumah sakit. Saat olah TKP, tim Inafis menemukan sisa-sisa darah di sela-sela buffet dan gorden. “Baunya amis. Dari situ disimpulkan itu darah. Polisi juga membawa handuk kecil milik pelaku,” ungkapnya.

Polisi juga mencurigai karena seprei tempat tidur pelaku tidak terpasang. Sementara rekaman CCTV di rumah pelaku tidak bisa diakses dengan alasan sudah tidak aktif. “Awalnya si C tidak kooperatif. Tapi akhirnya dia tetap dibawa polisi,” tambah Ahmad.

Beberapa saat kemudian, Ahmad kembali dipanggil polisi untuk menyaksikan penggeledahan lanjutan di rumah pelaku. “Ada barang bukti yang disimpan di lantai empat, seperti seprei dan botol,” ujarnya.

Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kasus tersebut. Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, saat dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. KM-ded/R