Warga Singapura Diadili Pakai Paspor Palsu ke Indonesia, Biaya Pembuatan Rp4.000 Dolar

MEDAN | Pengadilan Negeri( PN) Medan mengadili Ang Kok Wei merupakan warga Singapura, karena memalsukan paspor miliknya tujuan Indonesia melalui bandara Kualanamo Medan.

Dalam persidangan yang digelar, Kamis (25/4/2019), dengan agenda pemeriksaan keterangan 3 saksi dari pihak imigrasi Kualanamo dan 1 dari pegawai penerbangan AirAsia.

Memurut keterangan tiga saksi dari imigrasi Kualanamo yakni, Henrik manik, Denny Syaputra menerangkan, pada tanggal 17 desember 2018 ada tiga pesawat yang mendarat dibandara Kualanamo. Diantaranya AirAsia dari Kuala Lumpur menuju Medan, Indonesia.

Ketika melewati pos pemeriksaan imigrasi, Henrik Manik pada saat itu bertugas merasa curiga ketika memeriksa identitas dan paspor penumpang yang baru turun dari pesawat.

Saat ditanya menggunakan bahasa Indonesia tidak mengerti. Selanjutnya saksi menggunakan bahasa inggris, terdakwa menjawab berasal dari jakarta.

Kemudian setelah dicek paspor dan KLidentitasnya ternyata warga Singapura. Selanjutnya saksi membawa terdakwa ke bagian pengawasan dan penindakan.

Ketika diperiksa diruangan penindakan oleh saksi Denny, diketahui paspor terdakwa palsu. Ketika ditanya dibuat dimana paspor miliknya, terdakwa hanya menerangkan biaya pembuatan paspor 4.000 dollar. 

Selanjutnya pihak imigrasi bandara melakukan deportasi. Namun terdakwa menolak dan berusaha melarikan diri ketika akan dinaikkan ke pesawat jetstar. Kemudian pihak imigrasi melakukan projuticia terhadap diri terdakwa.

Selanjutnya oleh pimpinan imigrasi bandara Kualanamo melaporkan kepihak kepolisian. Sementara saksi dari pijak AirAsia hanya memastikan ada dimanifes penumpang nama terdakwa.

Usai mendengarkan keterangan aaksi- saksi, ketua majelis hakim Jarihat Simarmata SH menunda sidang untuk memdemgarkan keterangan ahli yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum(JPU) Matias Sikumbang SH.KM-apri