BATUBARA | Bupati Batubara, Ir. Zahir menerima kunjungan Investor Korea yang diwakili Direktur Green Teknology Partnership Initiave (GTPI) Indonesia, Kwanyoung KIM, Ph. D.
Pada kunjungan di Rumah Jabatan Bupati Batubara di Tanjung Gading, Senin (16/3/2020), Turut juga hadir Ketua APINDO Sumatera Utara Parlindungan Purba.
” Prindipnya kita bersyukur melalui Anggota DPD-RI periode 2004-2019 yang lalu, Abang saya Parlindungan Purba membawa kawan – kawan calon investor yang punya niat bersama membantu pembangunan di Kabupaten Batubara Tanag bertuah ini,” sebut Bupati Batubara.
Masih menurut Zahir, Pemerintah akan memberikan ekatra terhadap proses perizinan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di Batubara. Apalagi Batubara merupakan projeck strategi nasional.
Makanya pemerintah, kata Zahir, harus bisa membuka diri terhadap para investor yang akan membangun projeck-projeck, yang akan di bangun dan di kembangkan di Batu Bara.
Lanjut Zahir Investor tidak akan mau membangun jika pemerintah tidak membuka diri terutama dalam memberi kemudahan dalam perizinan sebagaimana yang selalu disampaikan Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo.
“Harap dibantu dan koordinasikan dengan lintas OPD terkait. Kerjakan bersama, jangan dipersulit. Bantu untuk kemudahannya,” tegas Zahir ke pada OPD terkait yang turut mendampingi kunjungan Direktur GTPI Indonesia dan Ketua APINFO Sumut.
Direktur GTPI Indonesia Kwangyoung, yang di alih bahasakan oleh Parlindungan Purba mengatakan, nama projek menghasilkan biocng dari pome limbah pabrik CPO yang akan kerjasama dengan Green Technology Korea (GTKI) Initiave Indonesia dan BPPT.
“Kabupaten Batubara sebagai Kawasan Strategis Nasional, punya prospek cerah dan dari APINDO akan mengajak investor untuk berinvestasi. Sehingga tercipta lapangan kerja dan rakyat makmur,” ujar Parlindungan Purba.
Limbah yang menjadi perhatian di PKS adalah, limbah cair atau yang lebih dikenal dengan POME (Palm Oil Mill Effluent). POME ialah air buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator.
Setiap ton TBS yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 POME. POME kaya akan karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L sebagai nitrogen ammonia dan total nitrogen, ujar Kwangyoung.
“Gas alam terkompresi atau sienji Compressed Natural Gas, (CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG), ujar Parlin.
Menurut Parlindungan Perusahaan Korea ini bergerak, bagaimana upaya dalam memperbaiki lingkungan hidup dan memanfaatkan. KM-red