MEDAN | Sebanyak 30 pelajar yang diamankan diduga membuat onar dan menyerang petugas di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Rabu (2/10/2019), masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Dari pemeriksaan awal, para pelajar itu berniat untuk ikut-ikutan demo.
“Mau ikut-ikutan demo, jadi kita antisipasi agar mereka tidak melakukan hal-hal yang tak diinginkan seperti tawuran atau aksi anarkis,” kata Pjs Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto ketika dikonfirmasi, Kamis (3/10/2019).
Ia mengungkapkan, pihaknya masih terus mendalami apakah mereka dimobilisasi atau pun ada orang yang menyuruh mereka untuk berkumpul.
Saat ditanyakan apakah para pelajar itu tergabung dalam grup WhatsApp atau sebagainya, Kompol Eko menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal itu.
“Kita masih lidik lanjutan,” ujarnya singkat.
Seperti diketahui, puluhan pelajar diamankan petugas Satuan Sabhara Polrestabes Medan dari kawawan Lapangan Merdeka. Mereka diamankan karena menyerang polisi dan kendaraan dinas dengan batu. Tak hanya itu saja, mereka juga melakukan pengerusakan fasilitas umum.
Para pelajar ini, sudah termonitor polisi sejak siang. Sekitar pukul 16.00 WIB mereka masuk ke arah Titi Gantung dan lakukan pengerusakan. Kemudian membuat kerusuhan dan mereka diamankan
Sebelum diamankan, para pelajar ini sudah siimbau untuk bubar dan pulang ke rumah masing-masing. Namun, imbauan oleh petugas tidak diindahkan.
Tiba-tiba saat petugas Sabhara datang mereka melakukan pelemparan. Polisi pun langsung mengamankan mereka. Dari tangan para pelajar ditemukan batu, kunci-kunci kunci pas, obeng.Di HP yang kita sita ada ajakan untuk berbuat rusuh dan berbuat onar.KM-red