Tuberkulosis Masih Jadi Masalah Serius, Pj Sekdaprov Sumut Tekankan Pentingnya Kepedulian Bersama

oleh
Tuberkulosis Masih Jadi Masalah Serius, Pj Sekdaprov Sumut Tekankan Pentingnya Kepedulian Bersama
Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap menghadiri Car Free Day Toss TBC di Sport Center Sumut, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (9/11/2025). (Foto. Diskominfo Sumut)

koranmonitor – DELI SERDANG | Kasus tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan serius di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2023 terdapat 10,8 juta orang terjangkit penyakit ini.

Berdasarkan Global TB Report 2024, Indonesia menempati urutan kedua dengan beban kasus TB tertinggi di dunia setelah India. Diperkirakan terdapat sekitar 1.090.000 kasus TB di Indonesia, dengan angka kematian mencapai rata-rata 125.000 orang per tahun.

Di Sumatera Utara (Sumut), menurut data Dinas Kesehatan, pada periode Januari–Mei 2025 ditemukan 18.411 kasus TB. Sementara estimasi total kasus dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa Sumut masih perlu menemukan sekitar 74.297 kasus.

“Kita jadikan kampanye penuntasan TBC ini sebagai gerakan bersama dan serentak di seluruh kabupaten/kota, sebagai wujud nyata kepedulian dan kebersamaan kita dalam menemukan, mengobati, dan menuntaskan TB di Sumut,” ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Sulaiman Harahap saat membuka Kampanye Penuntasan TB di Sport Centre Sumut, Deli Serdang, Minggu (9/11/2025).

Menurut data Sistem Informasi TB (SITB) per 22 Oktober 2025, capaian indikator Standar Pelayanan Minimum (SPM) Sumut telah mencapai 70% dari target 100%, sedangkan penemuan kasus baru sebesar 60% dari target 90%. Sulaiman menegaskan, target tersebut dapat dicapai melalui gerakan bersama dari seluruh lapisan masyarakat.

“Seperti saat menghadapi pandemi Covid-19, perlu menggerakkan seluruh kekuatan: pemerintah, tenaga kesehatan, kader TB, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat luas. Kita perlu menyuarakan bahwa TB adalah penyakit menular yang bisa disembuhkan, dan pemerintah menjamin ketersediaan obatnya,” ujar Sulaiman.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK Lilik Kurniawan menambahkan, gerakan eliminasi TB tidak hanya menjadi tanggung jawab penderita, tetapi seluruh pihak harus terlibat. Kampanye Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS), kata Lilik, perlu terus digemakan.

“Seperti saat Covid-19, semua harus terlibat. Kalau tidak, yang sehat pun bisa tertular. Ini bukan untuk mengucilkan yang terjangkit, tapi agar semua lebih peduli,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan Pemprov Sumut juga memberikan piagam penghargaan kepada lima desa/kelurahan Siaga TB di Kabupaten Deli Serdang, yaitu Desa Pasar Miring, Desa Medan Sinembah, Desa Bintang Meriah, Desa Sidodadi, dan Kelurahan Marindal.

Selain kampanye, acara juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, skrining awal TB, serta dialog interaktif. Bersamaan dengan kegiatan Car Free Day, Pemprov Sumut juga menggelar senam bersama bagi masyarakat. KMC/R