Viral Video Warga Memunguti Beras Bantuan yang Jatuh dari Helikopter di Taput, Pemprov Sumut Beri Penjelasan

oleh
Viral Video Warga Memunguti Beras Bantuan yang Jatuh dari Helikopter di Taput, Pemprov Sumut Beri Penjelasan
Viral Video Warga Memunguti Beras Bantuan yang Jatuh dari Helikopter di Taput. (Foto. Tangkapan layar)

koranmonitor – MEDAN | Sebuah video yang menunjukkan warga memunguti beras bantuan yang telah bercampur tanah, setelah dijatuhkan dari helikopter viral di media sosial.

Peristiwa itu disebut terjadi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara.

Dalam video yang beredar, terlihat detik-detik turunnya logistik berupa beras dan mi instan dari sebuah helikopter. Namun, saat paket-paket bantuan tersebut menghantam tanah, sebagian kemasan tampak robek dan isinya berceceran.

Warga yang berada di lokasi kemudian berupaya menyelamatkan apa pun yang masih bisa dikumpulkan. Ada yang menggunakan baju, ada pula yang memakai kain seadanya untuk menampung beras yang sudah bercampur lumpur.

Dalam narasi video dijelaskan bahwa pengiriman melalui helikopter dipilih sebagai satu-satunya cara karena akses darat menuju daerah terisolasi tertutup total akibat longsor. Banyak warga disebut kecewa dan berharap mekanisme pendistribusian ke depan dilakukan dengan lebih tertib.

“Paket bantuan langsung habis berceceran. Kondisi ini membuat banyak korban merasa kecewa karena tidak semua mendapatkan bagian,” demikian narasi dalam video tersebut.

Menanggapi viralnya kejadian itu, Ketua Harian Posko Darurat Bencana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Basarin Yunus, memberikan penjelasan. Ia menegaskan pengiriman bantuan lewat udara dilakukan karena situasi darurat dan jalur darat tidak dapat ditembus.

“Tidak semua daerah atau desa memiliki helipad, sehingga salah satu cara untuk mendistribusikan bahan pangan ini adalah dengan menjatuhkannya dari helikopter dengan harapan bisa diakses masyarakat setelah sampai di permukaan tanah,” ujar Basarin di Posko Darurat Bencana, Jalan AH Nasution, Medan, Selasa (2/12/2025).

Basarin memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi agar insiden serupa tidak terulang, terutama terkait keamanan kemasan bantuan yang dijatuhkan dari udara.

“Namun demikian, ada satu atau dua yang mungkin rusak. Itu akan kami perbaiki ke depannya sehingga bantuan tetap bisa digunakan,” ucapnya.

Ia juga meminta masyarakat memahami kondisi darurat yang terjadi di lapangan.

“Minimal, bagaimana niat kami agar masyarakat bisa mengakses perbekalan ini sehingga tidak terjadi kekhawatiran. Itu yang paling penting kami atasi karena ini memang kondisi tidak normal. Jadi, SOP-nya juga harus dipahami seperti itu,” tutupnya. KMC/R