koranmonitor – MEDAN | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPwBI Sumut) dan Badan Gizi Nasional (BGN), menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) dan Penguatan Menu MBG pada 6–7 Desember 2025 di Kota Medan.
Kegiatan ini diikuti oleh para kepala dan pengelola SPPG, ahli gizi, koki, perwakilan UMKM, serta unsur Bulog, Pinsar Petelur Nasional, dan asosiasi pelaku usaha pangan. Forum tersebut menjadi ruang konsolidasi strategis bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta menjaga ketahanan pangan daerah.
Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Utara, Poppy Marulita Hutagalung, menyampaikan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut akan terus mendorong peningkatan kualitas program MBG sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas inflasi.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya ingin menghadirkan pelaksanaan MBG yang lebih baik, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan, memperpendek rantai pasok, memberdayakan UMKM, serta menjaga stabilitas harga pangan di Sumatera Utara,” tegasnya.
Menjelang akhir tahun, peningkatan permintaan bahan pokok menjadi perhatian di tengah pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Sumatera Utara. Bank Indonesia bersama pemerintah dan pemangku kepentingan terkait terus melakukan pemantauan terhadap fluktuasi harga, termasuk melalui koordinasi dengan pengelola SPPG selaku penyelenggara MBG di daerah.
Dalam kondisi tersebut, SPPG didorong untuk memperluas variasi menu, mengurangi ketergantungan pada komoditas dengan harga yang lebih berfluktuasi, serta memperkuat kemitraan dengan produsen dan UMKM lokal guna menjaga ketersediaan pasokan yang stabil dan harga kompetitif. Melalui kolaborasi ini, diharapkan muncul inovasi baik dari sisi pola kemitraan maupun variasi menu MBG.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Iman Gunadi, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi dalam mendukung Asta Cita Presiden yang terintegrasi dengan program pengendalian inflasi.
“Hari ini kita melihat bahwa ketika seluruh pemangku kepentingan bergandeng tangan, peningkatan kualitas program dan penguatan ekonomi masyarakat dapat berjalan seiring. Model kolaborasi ini sangat relevan untuk direplikasi pada tingkat nasional,” ujarnya.
Selama kegiatan, para peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber mengenai standar gizi, tata kelola dapur higienis, pemanfaatan bahan pangan lokal, serta diversifikasi menu. Pembekalan tersebut bertujuan agar SPPG mampu berinovasi dan menyusun variasi menu bergizi berbahan alternatif sebagai pengganti telur dan daging ayam ras.
Bank Indonesia berharap kegiatan ini menjadi langkah signifikan dalam memperkuat implementasi Program MBG di Sumatera Utara sekaligus menjaga stabilitas harga pangan di daerah. Dengan sinergi yang terus diperkuat, Program MBG diharapkan memberi manfaat luas bagi masyarakat, terutama generasi muda sebagai fondasi masa depan bangsa. KMC/R






