koranmonitor – MEDAN | Dianiaya Anggota DPRD Sumut pramugari maskapai Wings Air akhirnya membuat laporan ke Polres Nias.
Pramugari bernama Lidya Cristine menerima terima kasih atas kerja keras Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua, saat berada di dalam pesawat.
Padahal, Lidya Cristine awalnya memberitahukan kepada Megawati Zebua untuk dapat mengikuti aturan keselamatan penerbangan. Namun, Megawati Zebua diabaikan hingga cekcok berakhir.
“Jadi, buat laporan. Yang membuat laporan langsung pramugarinya,” kata Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani, Kamis (17/4/2025).
Kejadian ini terjadi pada Minggu 13 April 2025 lalu.
AKBP Revi Nurvelani mengatakan, Lidya melaporkan Megawati Zebua secara pribadi, Kamis (17/4/2025) sekira pukul 12:00 WIB tadi.
Matan Kapolsek Medan Kota dan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut ini menerangkan, Lidya melaporkan Megawati atas dugaannya, serta keselamatan penerbangan.
Setelah menerima laporan, Polres Nias akan melakukan penyelidikan, memanggil saksi, korban maupun pelaku secara tidak terduga.
“Melaporkan sketsa dan keselamatan penerbangan. Nanti kita akan mendalami terkait kasus ini, dan juga gelar perkara,” jelasnya.
Terpisah, Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua membantah telah menganiaya Lydia Cristine di dalam pesawat.
Megawati mengatakan, bahwa dirinya meminta kepada Lydia Cristine bergeser dari posisinya berdiri, karena menghalangi jalan penumpang lain.
“Bapak Saat itu saya hanya mau membantu tua yang tidak ingin bagasinya eh barang atau tasnya di bagasikan. karena dia (bapak tua) akan transit ke Padang,” tuturnya.
Menurutnya, saat bapak itu tua bermaksud memasukkan tasnya ke bagasi karena menunggu ambil tas di bagasi cukup lama.
“Menunggu bagasi itu satu jam bisa lah dia gak kedap airatan pesawat, karena hangus tiketnya makanya saya niat membantu bapak tua itu, tapi pramugari sangat bertahan sekali dengan alasan tas sudah dilabel tidak bisa diletakkan di kabin,” tuturnya.
Mega pun berkali-kali membantah soal tasnya yang tidak ingin dibagasikan.
“Bukan (dibagasikan). Itu tugas bapak tua, saya hanya membantu,” jelasnya.
Ia juga membantah telah mendorong dan membatasi pramugari maskapai tersebut.
Mega mengatakan saat itu, ia berangkat dari Bandara Gunung Sitoli menuju Medan. Karena ada tugas dan urusan keluarga
“Tapi karena saya diturunkan, jadi saya berangkat lagi keesokan harinya dan membeli tiket baru,” jelasnya.
KM-ded/fah*