EKONOMI

Balige Punya Acara F1H2O, Parapat Yang Banyak Dapat Untung

koranmonitor – BALIGE | Belanja wisatawan saat perayaan F1H2O di Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), diperkirakan justru berpeluang lebih banyak mengalir wilayah Parapat dan sekitarnya.

Dari hasil pantauan sementara di lapangan, ada banyak wisatawan yang justru lebih memilih akomodasi tempat tinggal di wilayah parapat. Jumlahnya memang sulit untuk dipastikan. Namun dari hasil penghitungan kapasitas parkir kendaraan roda empat di wilayah balige.

“Saya memperkirakan ada sekitar 2100 hingga 2500 wisatawan yang memanfaatkan areal parkir tersebut. Dimana parkir kendaraan roda empat itu pada saat acara usai, banyak yang keluar dari wilayah balige. Belum termasuk menghitung jumlah kendaraan roda empat, yang memilih parkir di tempat lain. Dan jumlahnya juga belum menghitung wisatawan yang parkir untuk kendaraan roda dua,” sebut pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benyamin kepada koranmonitor.com, Minggu (26/2/2023).

Jadi kalau estimasinya wisatawan yang hadir di Balige itu berkisar 25 ribu orang. Maka ada kemungkinan setengahnya itu (40% – 50%) justru wisatawan yang datang dari luar Balige.

“Dari beberapa responden banyak yang memilih alternatif menginap di Parapat, karena Parapat merupakan destinasi wisata yang paling dikenal selama ini. Selain itu, kesulitan dalam mendapatkan penginapan di Balige sebelumnya juga turut memicu wisatawan memilih tempat di luar Balige,” sebut Gunawan yang ikut menyaksikan F1H20.

Dikatakanya, Jadi menghitung perputaran uang karena hajatan F1H2O tidaklah bisa sepenuhnya, dengan melihat perputaran uang yang ada di Balige saja. Karena hajatan ini juga memberikan dampak rentetan terhadap konsumsi wisatawan di wilayah lainnya. Bahkan ada potensi dimana konsumsi wisata di wilayah lain lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Balige.

Dengan pertimbangan bahwa wisatawan tersebut justru banyak menghabiskan uang di malam hari. Terlebih wilayah Parapat masih lebih baik dalam menarik minat wisatawan, untuk membelanjakan uangnya, dibandingkan dengan wilayah Balige.

Dengan waktu tempuh sekitar 90 menit antara Parapat dan Balige, maka wisatawan yang juga memanfaatkan ajang F1H2O sebagai salah satu alasan berwisata, memiliki kecenderungan untuk memilih tempat yang lebih representatif.

“Jadi kalaupun nantinya didapat gambaran pengeluaran ataupun perputaran uang di Balige. Saya pastikan tidak akan mencerminkan kondisi perputaran uang yang sebenarnya. Bahkan jumlahnya bisa saja lebih kecil dibandingkan dengan perputarannya di luar wilayah Balige. Sekalipun perhitungan angkanya ditarik sejak kedatangan para atlet di Balige. Saya menilai perputarannya masih tetap lebih besar di Parapat,” ujarnya mengakhiri.KM-red

admin

Recent Posts

Ada Apa! SDN 026184 Tunggurono ‘Banjir Proyek’, Diduga Dapat Perlakuan Khusus dari Dinas Pendidikan Binjai

koranmonitor - BINJAI | Dugaan praktik pilih kasih 'banjir Proyek' dalam penyaluran bantuan proyek Pendidikan…

56 tahun ago

Anggota DPRD Binjai T. Matsyah Sidak SDN 024772, Temukan Bangunan Rusak Parah

koranmonitor - BINJAI | Kondisi infrastruktur pendidikan di Kota Binjai kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD…

56 tahun ago

Polda Sumut Gerebek Galaxy Hall & KTV Tanjungbalai, 5 Orang Terlibat Peredaran Narkoba

koranmonitor - MEDAN | Polda Sumatera Utara (Sumut) menggerebek tempat hiburan malam (THM) Galaxy Hall &…

56 tahun ago

Paminal Polda Sumut OTT Polantas di Pos Sudirman Medan

koranmonitor - MEDAN | Tim Paminal Bid Propam Polda Sumatera Utara (Polda Sumut), melakukan operasi…

56 tahun ago

PMPTSP Pematangsiantar Jadi Lokasi Studi Lapangan Peserta PKA BPSDM Sumut

koranmonitor - PEMATANGSIANTAR | Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Pematangsiantar,…

56 tahun ago

Usai Dibahas Ijeck, Kemendes PDT dan Kementrans Sepakat Bebaskan Desa dari Kawasan Hutan

koranmonitor | Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) serta Kementerian Transmigrasi…

56 tahun ago