Harga Telur Ayam Turun, Pakan Ayam Justru Naik

oleh -82 views

koranmonitor – MEDAN | Harga telur ayam belakangan ini stabil setelah mengalami penurunan sebelumnya. Mengacu kepada PIHPS, harga telur ayam di Kota Medan rata-rata dijual di harga 27.200 per Kg.

Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Kamis (12/10/2023), bahwa sementara, kalau menarik data Sumatera Utara (Sumut), harga telur ayam dijual rata-rata Rp29 ribu per kg nya. Dan berdasarkan hasil temuan langsung di pedagang besar, harga telur ayam saat ini dijual Rp1.280 per butir.

“Lebih rendah dari biaya produksi dikisaran Rp1.340 per butirnya. Harga yang lebih rendah dari produksi tersebut tentunya sangat merugikan para peternak telur ayam. Ditambah dengan kenaikan harga pakan pada bulan ini sekitar Rp100 per Kg nya. Peternak telur ayam tidak mampu merubah pasokan dengan cepat, seperti halnya peternak daging ayam broiler,” sebut Gunawan.

Dikatakannya, peternak ayam butuh waktu sekitar 70 minggu untuk mengganti pasokannya. Jika harga telur ayam turun dibawah harga pokok produksi, setelah pasokan ditetapkan di kandang. Maka potensi kerugian tersebut akan terus ditanggung. Sampai harga pulih, atau skenario terburuknya sampai ayam memasuki masa afkir dan layak diganti.

“Jadi pertaruhannya sangat besar sekali. Salah satu solusi yang bisa menyelamatkan peternak telur ayam adalah, dengan melakukan pembelian telur ayam pemerintah untuk program bantuan sosial,” sebutnya.

Harga memang akan naik di level peternak. Namun dari hasil pengamatan sebelumnya, harga telur ayam justru bisa berbalik turun di level pedagang pengecer setelah program bantuan selesai.

Bantuan sosial telur ayam ke masyarakat juga sering dikeluhkan oleh pedagang pengecer, karena mengurangi penjualan pedagang pengecer. Sehingga solusi yang diharapkan oleh peternak ayam adalah, bagaimana cara untuk menekan biaya input produksi. Khususnya menekan harga pakan ternak atau menekan harga bahan pakan seperti jagung.

“Saat ini peternak telur ayam pasti mengeluh dengan kenaikan harga pakan dan harga telur, yang masih bertahan murah. Ditambah lagi, dua bulan belakangan ini tidak ada perayaan hari besar yang bisa mendongkrak konsumsi telur ayam. Dan situasi berlanjut hingga bulan desember jelang Nataru nantinya,” ungkapnya. KM-red