Pasar Keuangan Masih Bergerak Sideways Jelang Rilis Data Inflasi

oleh -21 views
Waspadai Perlambatan Ekonomi AS, Pelaku Pasar Akan Banyak Mengambil Posisi Wait And See
Gunawan Benyamin

BURSA saham di AS dan Asia pada perdagangan pagi ini terpantau bergerak sideways, dengan kecenderungan menguat. Sentimen eksternal yang dominan mempengaruhi kinerja pasar keuangan domestik pada hari ini, diperkirakan tidak akan banyak memberikan perubahan kinerja yang signifikan di sesi perdagangan pada hari ini.

IHSG diproyeksikan masih berpeluang untuk bergerak dalam rentang yang sama seperti perdagangan kemarin. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 6.810 hingga 6.870. Sementara itu, IHSG diperdagangkan menguat tipis pada sesi perdagangan pembukaan di kisaran level 6.850. Pelaku pasar masih menanti rilis data inflasi AS pada malam ini.

Selain rilis data inflasi, negara uni eropa juga akan merilis data PDB yang sejauh ini diproyeksikan akan berkinerja negatif (kontraksi). Meski demikian ekspektasi rilis data pertumbuhan ekonomi eropa tersebut, memiliki dampak minim terhadap pasar saham di tanah air. Selain data ekonomi, pelaku pasar juga tengah menanti pertemuan antara dua pemimpin negara, dengan ekonomi terbesar yakni China dan AS dalam gelaran APEC Summit di pekan ini.

Sementara itu, mata uang rupiah diproyeksikan masih akan bergerak sideways, dengan kecenderungan melemah. Imbal hasil US treasury 10 tahun mengalami kenaikan tipis di pagi ini. Mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang Rp15.680 hingga Ro15.720. Dan pada perdagangan pagi ini mata uang rupiah masih stabil di kisaran Rp15.685 per US Dolar.

Untuk harga emas, terpantau mengalami penguatan dibandingkan dengan kinerjanya pada perdagangan sore kemarin. Harga emas ditransaksikan dikisaran level $1.945 per US Dolar pada pagi ini.

Harga emas tak ubahnya pasar keuangan secara keseluruhan, yang masih bergerak mendatar jelang rilis data inflasi AS. Diproyeksikan emas juga akan bergerak mendatar selama sesi perdagangan hari ini dalam rentang $1.940 hingga $1.950. (Penulis: Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara)