Pria 73 Tahun Bakar Rumahnya Sendiri karena Depresi

oleh -31 views

koranmonitor – TANGGAMUS | Diduga mengalami depresi, pria berusia 73 tahun bernama Darsum Amad Daromi membakar rumahnya di Dusun 02 Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Selasa (7/5/2022) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, saat kejadian, Darsum selaku pemilik rumah sedang berada di dalam rumah. Bahkan diduga dia sendiri yang membakar rumahnya, lantaran diduga depresi karena tinggal sendiri.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, api juga tidak merambat lantaran warga bergerak cepat mendobrak pintu mengeluarkan penghuni rumah, dan bersama-sama melakukan penyiraman air yang bersumber dari kolam sebelah rumah korban.

Akibat kebakaran tersebut, selain rumah permanen yang ludes juga membakar 2 sepeda motor Honda Revo dan Beat, mesin chainsaw, 4 kubik balokan kayu bahan bangunan untuk renovasi rumah, 60 keping asbes serta surat-surat berharga, sehingga kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Kota Agung AKP Sugeng Sumanto, kronologis kejadian bermula, warga melihat api sudah menyebar di beberapa titik dalam rumah. Namun, Darsum selaku pemilik Rumah mengunci pintu dari dalam, dan tidak membolehkan warga untuk menolong dan memadamkan api.

Setelah api membesar warga memaksa menjebol pintu dan mengeluarkan paksa Darsum. Kemudian warga menghubungi pemadam kebakaran dan 1 mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi memulai proses pemadaman, sehingga api berhasil dipadamkan sekitar 45 menit.

“Menurut perkiraan dan keterangan beberapa warga, rumah sengaja di bakar oleh Darsum pemilik rumah yang memiliki riwayat gangguan jiwa dan tempramental,” jelasnya.

Sambungnya, korban tinggal sendiri di rumah dan sering mengamuk di dalam rumah serta pernah mencoba, untuk membakar rumah namun ketahuan oleh tetangga sehingga dapat dicegah.

“Menurut tetangga sekitar, pemilik rumah tersebut, memang pernah juga mau membakar rumah beberpaa bulan lalu, namun dapat dicegah,” tandasnya.

Anak bungsu korban bernama Risma mengaku mengetahui pasti penyebab kebakaran dari tetangganya. Sebab ia telah pisah rumah dengan ayahnya berbeda dusun masih di yang sama, ia tiba di lokasi dengan kondisi rumah korban telah ludes terbakar.

“Yang, saya tahunya rumah ini sudah terbakar habis,” katanya.

Saat ini, lajut Risma, ayahnya berada di kediaman anaknya yang pertama. “Sekarang di rumah kakak saya di Kecamatan Wonosobo,” tutupnya.

Margiyati, selaku tetangga korban yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban mengungkapkan, kebakaran tersebut bermula ketika dirinya melihat kobaran api di samping rumah korban.

“Ketika keluar rumah sekitar jam 05.30 WIB, saya melihat ada kobaran api di samping rumah korban,” kata dia.

Kemudian, dirinya menghubungi Kepala Dusun setempat untuk melakukan pengecekan.

“Eh tahu-tahu emang udah terbakar belakang rumah juga itu,” ungkapnya.

Tak lama berselang, masyarakat yang mengetahui kebakaran tersebut mendatangi lokasi kejadian. “Terus ya kumpullah semua masyarakat itu bantu nyiramin,” terangnya.

Beberapa waktu kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) turun ke lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api.

Mardiyati mengungkapkan, korban yang tinggal sebatang kara itu diduga memiliki gangguan kejiwaan. “Bisa dikatakan agak stres. Mungkin karena ditinggal anak-anaknya sendirian,” ujarnya.

Sementara itu, Haris selaku Kadus 02 Pekon Tanjung Anom mengaku bahwa mengetahui kebakaran setelah salah satu warga menelfon, sehingga ia terlebih dahulu mengeluarkan pemilik rumah.

“Pemilik rumah tidak terluka, namun ia mengalamu kerugian ratusan,” tegasnya.KMC