BINJAI-koranmonitor | Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (DPD LIRA) Kota Binjai menyesalkan, adanya dugaan menutupi hasil pemeriksaan tes urin di salah satu intansi di Pemko Binjai.
Ini disampaikan Sekda DPD LIRA Kota Binjai, Zainal Abidin Nasution SH. Menurutnya, ada unsur dugaan upaya mengaburkan hasil tes urin pegawai dan honorer, yang dilakukan BNNK Binjai.
“Ada dua surat berbeda yang dikeluarkan BNNK Binjai terkait hasil tes urin pegawai dan honorer. Namun, tidak ada penjelasan jelas kenapa bisa berubah. Ini adalah perbuatan melawan hukum,” beber Zainal Abidin Nasution, Minggu (22/8/2021).
Sebagaimana diketahui pada surat pertama bernomor: B/159/II/Ka/PM.00.02/2021/BNNK/Binjai pada 4 Februari 2021, yang ditandatangani Kepala BNNK Binjai, AKBP Suprayogi menghasilkan lima orang positif narkoba, masing-masing JM, ZN, EC, DS dan M.
Namun belakangan, BNNK Binjai mengeluarkan surat lagi nomor: B/158/II/Ka/PM.00.02/2021/BNNK/Binjai pada 8 Februari 2021, yang ditandatangani juga AKBP Suprayogi menyatakan hasil berbeda.
Yakni, empat orang yang dinyatakan positif narkoba masing-masing berinisial JM, ZN, EC dan DS.
” Menurut kita, hal ini sangat mengherankan,” sebutnya.
Zainal juga ragu hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan, jika ada kesalahan administrasi dan salah ketik, Karena itu, ia berpendapat agar dilakukan tes urin ulang kepada seluruhnya.
“Bahkan tes darah bila perlu untuk memastikan keakuratan hasilnya,” bebernya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan demi menjaga profesionalitas BNNK Binjai dalam menjalankan tugas.
“Tes urin ulang dilakukan untuk menjaga keseriusan BNNK Binjai dalam pemberantasan narkoba,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala BNNK Binjai AKBP Suprayogi saat dikonfirmasi, membenarkan adanya pemeriksaan urin yang dilakukan Korps Tri Brata. Hanya saja, ia bilang, pemeriksaan urin tersebut sudah lama.
“Ada, sudah tiga bulan yang lalu tapi negatif hasilnya karena sudah kelamaan,” ujarnya.
Disoal ada tiga oknum PNS dan dua honorer yang positif, Suprayogi menepisnya. “Negatif semua,” katanya.
Disinggung kalau wartawan punya dokumen hasil pemeriksaan, ia menjawab salah.
“Salah itu dokumennya. Biar lebih jelas ke kantor saja, jumpain Pak Ardi, biar kenal dengan wartawan,” jelasnya.KM-tab