Pasca Diberitakan, PLN UP3 Binjai Mendadak Ganti Tiang Besi dan Beton Yang Putus

oleh
Pasca Diberitakan, PLN UP3 Binjai Mendadak Ganti Tiang Besi dan Beton Yang Putus
Pasca Diberitakan, PLN UP3 Binjai Mendadak Ganti Tiang Besi dan Beton Yang Putus.

koranmonitor – BINJAI | PT Perusahaan Listrik Negeri (PLN) UP3 Binjai, mulai kelimpungan pasca ibu dan anak tewas tertimpa tiang listrik. Terlebih, ketika peristiwa berdarah ini terus mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Ini dibuktikan dengan mulai dilakukan pembenahan atau perhatian terhadap aset PT PLN termaksud tiang listrik di Binjai. Dibeberapa titik, tampak tiang listrik yang diduga tidak memenuhi standard (SOP) mulai diperbaiki.

Seperti yang dilakukan di Jalan Delima, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (8/2/2025).

Tiang listrik yang awalnya terbuat dari pipa besi, yang sudah berdiri bertahun-tahun tanpa ada perhatian. Kini tiang listrik yang dikhawatirkan warga dapat mengaliri listrik di musim penghujan diganti oleh PT PLN Binjai.

Sedikitnya ada sekitar 4 tiang listrik yang sudah bertahun-tahun berdiri terbuat pipa besi ini dibongkar. Tiang tiang ini diganti dengan tiang beton yang sejauh ini dinilai merupakan standarisasi PT PLN. Bukan hanya itu, tiang yang awalnya putus masih juga dipasang.

Pasca kejadian berdarah dan mencuatnya berita tiang patah masih dipasang. Pihak PLN, yang seolah tidak ingin kembali menjadi sorotan publik juga melakukan perbaikan, atau mengganti dengan yang baru.

Untuk diketahui, peristiwa berdarah ini menimpa warga seorang ibu dan anak tewas seketika, ketika tertimpa tiang listrik yang patah tanpa ada angin dan hujan.

Atas kejadian ini, puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa secara terus menerus. Mahasiswa berduka dan berharap ada tanggung jawab dari PT PLN, agar peristiwa tidak terulang.

Karena, mahasiswa menganggap PT PLN khususnya Manajer PT PLN UP3 Binjai Darwin Simanjuntak, bertanggung jawab penuh atas tewasnya ibu dan anak ini. Untuk itu, tuntutan mahasiswa meminta agar orang nomor satu di PT PLN Binjai, dipecat dari jabatannya dan diproses sesuai hukum.

Polisi Sudah Melakukan Penyelidikan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Diketahui beberapa hari lalu Manager UP3 PLN Binjai Darwin Simanjuntak sudah dimintai keterangan atau BAP oleh penyidik Tipidter Polres Binjai, namun hasil BAP belum dapat terkonfirmasi dari Kasat Reskrim, berhubung kasat yang lama sudah pindah ke Poldasu promosi jabatan.

Dalam hal ini, Aparat Penegak Hukum (APH) yakni kepolisian dan kejaksaan meski melakukan audit terhadap anggaran perawatan dan pemeliharaan. Karena, patahnya tiang listrik tanpa sebab disinyalir kuat kurangnya perhatian atau perawatan dilakukan PT PLN Binjai dibawah naungan Darwin Simanjuntak sebagai Manajer.

Diduga tidak ada anggaran biaya perawatan jaringan di PLN UP3 Binjai

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi C, Faisal Umri menyampaikan kepada media bahwasannya,” PLN tidak memiliki anggaran untuk melakukan pemeliharaan, sehingga itu salah satu poin yang tidak terpisahkan dampak dari patahnya tiang listrik tersebut”, ujar Wakil Ketua Komisi C.

Dengan pernyataan itu, kami di DPR sangat terkejut dan menyayangkan atas jawaban Manejer UP3 Binjai, “Pemerintah dalam hal ini sesuai Permen ESDM RI No.13 Tahun 2021 menjamin keselamatan yang andal, aman bagi manusia dan aman bagi mahluk hidup lainnya, artinya pemerintah selalu support dana perawatan jaringan listrik agar aman”. Tandasnya.

Disinggung Soal Tiang Listrik Yang Patah di Tanam Kapan oleh Media.

Darwin mengatakan, “saya tidak tau tahun berapa didirikan, akan tetapi menurut warga yang ada disana tiang listrik patah itu didirikan tahun 1987 an”.

Iy juga mengatakan, untuk korban meninggal sudah menerima santunan dari pihak PLN, ” sudah kita santuni di tanggal 21 januari”, namun iya enggan menyebut berapa santunan yang dia berikan. KM-Nasti