koranmonitor – BINJAI | Bukan main, kasus Ibu dan anak tewas ditempat akibat tiang listrik patah, masih terus bergulir menjadi pembicaraan hangat para pejabat, mulai dari DPRD, Kepolisian, Koordinator Nasional Relawan Listrik dan kali ini Ombudsman Perwakilan Sumut.
Setelah sentilan sempat diutarakan Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-Lun) Teuku Yudhistira, yang berharap PT PLN untuk secara terus memantau atau memonitoring seluruh aset perusahaan termasuk tiang listrik.
Diduga lalai dan kurang perhatian atas pemeliharaan aset yang dilakukan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Binjai, terus menuai kritikan.
Ombudsman sumut saat dikonfirmasi awak media koranmonitor.com beberapa hari lalu mengatakan, Apakah pemasangan (tiang listrik) dan pemeliharaan aset PLN sudah sesuai SOP?
Plt. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Sumatra Utara, James Marihot Panggabean kembali menyentil perusahaan plat merah ini (PLN). Meski dirinya mengaku belum mengetahui persis apa yang mengakibatkan tiang listrik patah, dan menimbulkan korban meninggal dunia.
Seharusnya, PLN Binjai harus melakukan penelusuran dan perawatan secara berkala. “Apa sudah mereka lakukan, inikan masih menjadi tanda tanya. Kalaupun sudah dilakukan, apakah sudah sesuai SOP,” kata James Marihot Panggabean, melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/1/2025).
Baca Juga:
Diduga PLN lalai, tiang listrik patah dan makan korban jiwa di Binjai.
Karena, terang James, setiap aset yang terpasang baik itu tiang listrik dan lainya meski dilakukan pemeliharaan, dan perawatan secara berkala. Ini merupakan tanggung jawab dari PLN itu sendiri dan ada anggaran perawatan yang digelontorkan.
“Nah, dengan adanya tiang listrik yang patah dan mengakibatkan korban meninggal dunia. Perawatan berkala serta pemeliharaan aset termasuk tiang listrik yang notabene tanggung jawab PLN dipertanyakan. Benar gak kerja mereka dan sudah sesuai SOP tidak dalam melakukan pemasangan dan perawatan serta pemeliharaan,” tanya James.
Apa lagi, papar dia, jika ada masyarakat yang melaporkan ada tiang listrik yang rusak atau aset lain. Meskinya, PLN menindaklanjuti laporan masyarakat untuk diperbaiki segera agar peristiwa ini tidak kembali terulang. “Jika tidak dilakukan, berarti ada dugaan PLN melakukan kelalaian dan tidak menjalankan SOP yang mereka buat sendiri,” tegas James.
DPRD Binjai Akan Panggil Manager PLN UP3 Binjai.
Anggota DPRD Binjai yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C Faisal Umri akan melakukan pemanggilan kepada manajemen atau pimpinan PLN Binjai.
“Kita akan layangkan surat pemanggilan manager PLN UP3 Binjai, dan pihak – pihak lainnya yang berkompeten untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP), meski Ketua Komisi sedang sakit,” ujarnya.
Jangan sampai atas dugaan kelalaian dari pihak PLN Binjai, akan kembali terulang peristiwa duka seperti ini lagi. Untuk itu, dalam waktu dekat ini kita akan melakukan pemanggilan.
“Hari jumat akan kita layangkan surat kepada PLN. Kita minta mereka untuk datang dan akan kita bahas antisipasi kedepan agar peristiwa tidak kembali terjadi. Mungkin Senin tanggal 3 kita sudah bisa bahas ini dalam RDP nanti,” tegas Faisal.
Publik terus menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian
Meski sejauh ini pihak kepolisian sudah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan atas kasus dugaan kelalaian mengakibatkan korban meninggal dunia. Sayangnya, pihak kepolisian dalam hal ini Polres Binjai belum memberitahu apa hasil dari pemeriksaan. Petugas kepolisian seolah menutupi dengan cara irit bicara terkait hasil pemeriksaan. “Sedang dilaksanakan pemeriksaan,” kata Kapolres Binjai AKBP Bambang Christanto Utomo.
Demikian juga dengan pengakuan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) AKP Zuhatta Mahadi, mengatakan pemanggilan sudah dilakukan pihak kepolisian. “Sudah kami panggil dan ambil keterangan bang,” tegas Zuhatta, singkat.
Meski demikian, publik masih menunggu hasil dari pemeriksaan dan mahasiswa sendiri mengaku, akan melakukan aksi lebih besar jika permasalahan ini tidak ditindaklanjuti.
Gabungan Aliansi Mahasiswa IMORI akan kembali mendemo PLN.
Sudah kita sampaikan didemo pertama dalam waktu 3×24 jam jika tidak ada kejelasan, kami akan kembali berorasi di depan kantor PLN.
Sampai sejauh ini kami belum ada di hubungi pihak PLN terkait tuntutan kita, seharusnya PLN sudah memberikan keterangan agar kami tidak melakukan aksi kedua kalinya. Ucap Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Olah Raga Indonesia (IMORI).
“Iy bang mungkin Jum’at ini kami akan melakukan aksi jilid II di depan kantor PLN Binjai, sebab, kita terbentur di libur panjang,” tandas Gurky. KM-tim/red