Kunjungan Wisatawan Bukit Lawang Menurun Hingga 80 Persen Pasca Bencana di Sumut dan Aceh

oleh

koranmonitor – LANGKAT | Kunjungan wisatawan menuju objek wisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami penurunan drastis menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru, (Nataru) 2026.

Penurunan tersebut diperkirakan mencapai hingga 80 persen dibandingkan dengan periode pada Nataru tahun 2024 lalu.

Menurut Darna Bangun, Kadus Dusun VII, Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sabtu (20/12/2025), menurunnya jumlah wisatawan diduga kuat dampak dari bencana alam banjir yang melanda sejumlah di wilayah Sumatera Utara dan Aceh, dalam beberapa waktu terakhir.

“Biasanya menjelang libur Natal dan Tahun Baru, tingkat kunjungan wisatawan dan hunian bisa penuh. Namun, di penghujung tahun 2025 ini sangat sepi, tamu yang datang bisa dihitung jari,” ungkapnya.

Dari pantauan awak media koranmonitor.com yang hadir dalam acara Truf Turnamen Gembira yang di adakan Ketua PKN DPD Kota Binjai, Mohan (Kybo) di Rindu Alam, Bukti Lawang. Terlihat hunian penginapan, homestay, hingga aktivitas pemandu wisata mengalami penurunan signifikan.

Jika biasanya menjelang hari Nataru, terlihat kawasan Bukit Lawang dipadati wisatawan. Kondisi saat ini terlihat jauh lebih lengang dari hari besar seperti biasanya.

Selain faktor bencana banjir di sejumlah Sumut dan Aceh, Darna Bangun menambahkan. Faktor cuaca ekstrem dan kondisi akses jalan yang penuh lubang, dapat mempengaruhi persepsi calon wisatawan menuju destinasi Bukit Lawang yang berada di Kabupaten Langkat.

“Mungkin cuaca yang sedikit extrim, dan akses jalan yang berlubang diduga menjadi faktor menurunnya calon wisatawan menuju destinasi Bukit Lawang ini, pungkasnya.

Padahal, sebagian besar kawasan wisata Bukit Lawang sudah di nobatkan sebagai destinasi Ekowisata Kelas Dunia, yang terkenal sebagai pusat konservasi Orangutan Sumatra yang terbaik di Taman Nasional Gunung Lauser, (TNGL) hingga mancanegara.

Darna Bangun berharap, kepada pemerintah Kabupaten Langkat, bersama pihak terkait dan pengelola wisata agar berupaya melakukan pemulihan akses jalan menuju destinasi Bukit Lawang, agar tingkat wisatawan bisa kembali meningkat. KM-Andy/R