MEDAN

Balita di Medan Diduga Meninggal Dunia karena Hepatitis Akut, Dokter Bilang Ini

koranmonitor – MEDAN | Setelah dirawat selama seminggu Seorang bayi berusia 8 bulan diduga meninggal dunia, karena hepatitis akut di RSUP Adam Malik Medan pada Sabtu (14/5/2022).

Tim Dokter Penanganan Hepatitis Akut RSUP Adam Malik, membenarkan pasien balita tersebut meninggal dunia.

“Benar balita itu sudah meninggal dunia pada Sabtu (14/5) sekita pukul 20.40 WIB,” kata Ketua Tim Penanganan Hepatitis Akut RSUP Adam Malik Medan, Ade Rachmat Yudiayanto, Selasa (17/5/2022).

Dikatakan Ade Rachmat, bayi tersebut awalnya dibawa ke RSUP Adam Malik pada Sabtu (7/5/2022). Selama dirawat stabilisasi tubuhnya sempat membaik. Namun pada Sabtu (14/5/2022) tiba-tiba kondisi fisiknya menurun.

“Pada Sabtu pagi kesannya masih stabil. Tapi ternyata kira-kira jam 17.00 WIB, mulai mengalami gangguan sirkulasi, detak jantungnya sudah mulai cepat.
Kemudian di jam 19.20 WIB keadaan jantung mulai lambat, walaupun direspon. Sampai sejam, ternyata stabilisasinya gagal, akhirnya dinyatakan meninggal,” jelas Ade Rachmat.

Ade menuturkan, dari diagnosa akhir pasien meninggal gagal nafas, karena ada permasalahan di parunya, sirkulasi jantung dan komplikasi di organ tubuh lainnya.

“Ditambah lagi ada infeksi bakteri berat akibat infeksi bakteri, ditambah gagal jantung,” tuturnya.

Soal dugaan hepatitis akut menyerang balita tersebut, Ade berharap hal ini tidak terjadi. telah mengambil sampel darah pasien saat proses perawatan.

“Ada pemeriksaan namanya kultur darah yang diambil pada tanggal 9 Mei, kemudian tanggal 13 Mei keluar (hasilnya). Dan hasilnya ditemukan kuman atau bakteri yang dianggap sebagai penyebab keadaan ini (diduga bukan hepatitis),” katanya.

Terhadap penemuan ini dilaporkan telah dilaporkan ke Pemprov Sumut dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI). Kata pihak PP IDAI nantinya akan mengumumkan apakah pasien terkena karena hepatitis atau bukan.

“Semoga kasus ini mudah-mudahan jauh dari hepatitis akut,” ungkapnya.

Menurut Ade, sejauh ini, belum menemukan adanya indikasi hepatitis akut di Sumut.
“Dengan adanya kasus yang terakhir kita, masalah utama infeksi bakteri maka sejauh ini kita berharap untuk menemukan infeksi yang lain. Jadi (dari laporan) belum ada hepatitis yang tidak diketahui, penyebabnya di Sumut,” tulisnya.

Kasus balita meninggal diduga hepatitis ini merupakan kali kedua terjadi di Kota Medan. Sebelumnya pada akhir April 2022 balita 2 tahun meninggal dengan gejala hepatitis di Rumah Sakit Elisabeth Medan. Bayi itu mengalami gejala mual, muntah, diare, demam dan mata kuning.KM-fad

admin

Recent Posts

Semarak Medan Digifest 2025: Edukasi Digital, Ekspresi Kreatif, dan Sinergi Bersama

koranmonitor - MEDAN | Rangkaian kegiatan Medan Digifest 2025 yang digelar di Taman Cadika Medan,…

56 tahun ago

Roni Prima Desak Kapolri Tindak Tegas Kompol DK Terkait Dugaan Kriminalisasi

koranmonitor - MEDAN | Praktisi hukum asal Jakarta, Roni Prima, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit…

56 tahun ago

Pakaian Adat Mandailing, Wali Kota Medan Rico Waas Tampil Berwibawa di HUT ke-80 RI

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mencuri perhatian saat…

56 tahun ago

Merah Putih Berkibar di Medan, Ribuan Warga Meriahkan HUT ke-80 RI

koranmonitor - MEDAN | Ribuan warga memadati Lapangan Merdeka Medan, Minggu (17/8/2025), untuk mengikuti upacara…

56 tahun ago

HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Gubernur, Wagub, dan Sekdaprov Sumut Kompak Pakai Baju Adat

koranmonitor - DELI SERDANG | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution, Wakil Gubernur…

56 tahun ago

Polda Sumut Gelar Upacara Kehormatan dan Renungan Suci di TMP Bukit Barisan

koranmonitor - MEDAN | Upacara Kehormatan dan Renungan Suci dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik…

56 tahun ago