Pasca Kerusuhan, Kades Mompang Julu Kab. Madina Mengundurkan Diri

oleh -89 views

PENYABUNGAN | Pasca kisruh masyarakat dengan aparat keamanan, diwarnai pemblokiran Jalan Lintas Sumatra hingga belasan jam.

Akhirnya Kepala Desa (Kades) Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina), Hendri Hasibuan, memilih mengundurkan diri dari jabatannya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Madina, Drs Sahnan Pasaribu yang dihubungi wartawan, Selasa (30/6/2020) membenarkan Kepala Desa Hendri Hasibuan mengajukan surat pengunduran diri.

“Kepala desa sudah membuat surat pengunduran diri sesuai keinginan warganya. Tentunya surat tersebut akan diproses sesuai aturan,” katanya.

Kadis Kominfo berharap dengan sikap yang diambil kepala desa itu, masyarakat bisa menerima dan bersedia membuka blokir jalan lintas sumatera, yang ditutup aksesnya mulai Senin pagi sekitar pukul 10.00 Wib.

Surat pengunduran diri kepala desa tersebut dibacakan oleh Camat Panyabungan Utara Maksud Ridho Fahlevi didampingi Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi dan Komandan Koramil Panyabungan, Kapten Inf AK Harahap di halaman Masjid Raya Desa Mompang Julu.

Pemblokiran jalan yang dilakukan warga Mompang Julu disebabkan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa untuk penanganan Covid-19.

Warga menuduh kepala desa tidak transparan dan diduga melakukan penggelapan dana tersebut. Warga meminta kepala desa agar diberhentikan dari jabatannya.

Suasana memuncak pada Senin sore. Keinginan warga agar kades diberhentikan belum disanggupi pemerintah kabupaten Madina, sehingga warga tersulut emosi. Mereka melempari personel kepolisian dengan batu hingga 6 orang mengalami luka-luka.

Tak puas itu saja, warga juga menggulingkan 2 unit mobil lalu membakarnya. Salah satu mobil tersebut adalah mobil dinas Wakapolres Madina. Hingga Selasa dini hari sekitar pukul 1.30 Wib, warga belum membubarkan diri, dan sekitar pukul 03.15 WIB kendaraan bisa lewat.

Jalan yang diblokade masyarakat sudah dibuka

Jalan Sudah Dibuka

Arus kendaraan di Jalan Lintas Sumatera sudah dibuka Kembali, setelah kerusuhan terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal pada Senin (29/6/2029).

“Situasi saat sudah kondusif. Arus lalu lintas tadi subuh sudah bisa dilalui kendaraan bermotor,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (30/6/2020).

Dalam peristiwa itu, sekurangnya 6 polisi terluka, yakni AKP J Hutajulu yang mengalami luka robek pada tulang kering kaki kanan, AIPDA AB Siagian mengalami luka memar di kaki akibat lemparan batu.

Lalu, Bripda WA Putra terkilir bahu kiri, Bripka AR Kurniawan mengalami luka robek pada kelopak mata kiri. Kemudian Briptu M Arif dan Bripka H Sitorus mengalami luka memar di bagian kepala.
Kata dia, mereka sempat mendapatkan perawatan medis.

“Anggota yang luka-luka sebagian sudah kembali,” ucap Kombes Tatan.

Sejauh ini belum ada warga atau terduga provokator yang diamankan terkait kerusuhan itu. Penyelidikan masih dilakukan. Kepolisian juga akan mengusut persoalan pembagian BLT yang jadi tuntutan warga.

“Untuk yang di amankan belum ada, masih di lakukan penyelidikan dan terkait dugaan BLT akan diselidiki,” sambungnya.

Meski suasana sudah kondusif, personel kepolisian, termasuk 1 SSK Brimob masih disiagakan di lokasi. “Untuk pasukan masih stand by di Mako Polres Madina,” tegas Kombes Tatan.KM-Tim