BATUBARA | Kalau sudah rezeki tak bakalan kemana-mana. Pesan moral tersebut benar-benar diperoleh warga yang terkena Proyek pembangunan jalan tol ruas Tebing Tinggi – Kisaran.
Proyek tersebut mendatangkan rezeki nomplok kepada warga pemilik lahan yang dilalui proyek tol.
Seperti di Desa (Nagori) Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun. Di wilayah ini sebanyak 15 bidang lahan warga terkena proyek tol dan telah dibebaskan oleh developer.
H. Girun salah seorang pemilik lahan yang dibebaskan untuk jalan tol kepada wartawan saat ditemui di Indra Pura Kec. Air Putih Kabupaten Batubara, Rabu (31/7/2019) menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang memprogramkan pembangunan jalan tol melewati desa mereka.
Diceritakan Girun, dihadiri Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumut Bambang Priono, PPK Tebing tinggi-Kualatanjung-Rantau prapat Junaidi Doloksaribu, dan Direktur Keuangan PT Hutama Marga Waskita selaku investor proyek Zulfan Pribudi pada Jumat (26/7/2019) pukul 14.00 wib bertempat di kantor Kanwil BPN Prov. Sumut telah dilakukan pembayaran uang ganti kerugian (UGK).
Pembayaran itu sendiri langsung diserahkan Kepala Kantor Wilayah BPN Prov. Sumut selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah ( P2T ) terhadap masyarakat Desa (Nagori) Bandar Tinggi Kabupaten Simalungun yang terkena trase tol ruas Tebing Tinggi – Kisaran.
Dijelaskan Girun mengapa dirinya dan warga lain yang terkena pembebasan jalan tol mengatakan mendapat rezeki nomplok karena sebelum ada pembebasan lahan di lokasi tersebut harga tanah hanya pada kisaran Rp 12 – 16 Juta per rante (400 m).
Sedangkan total pembayaran terhadap 15 bidang lahan warga Bandar Tinggi sepanjang 1,07 Km dengan luas 7,84 Ha sebesar Rp 27,88 Miliar.
“Kan kita dapat anugrah berupa rezeki nomplok”, pungkas Girun yang diamini Sati Gamot (Kadus) Pekan Bandar Tinggi.KM-eps
