MEDAN | Ditengah pandemi Covid-19, perkembangan kinerja perbankan di Sumatera Utara (Sumut), secara umum masih tumbuh positif.
Tercermin dari aset perbankan umum sebesar Rp266 triliun, dengan pertumbuhan 6,12 persen secara year-on- year (yoy). Sementara untuk aset industri bank umum syariah sebesar Rp15,37 triliun, dapat bertumbuh lebih tinggi di angka 8,60 persen secara yoy.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Yusup Ansori, Jumat (7/8/2020) mengatakan, pihaknya bersama dengan industri jasa keuangan (IJK) terus berupaya, untuk menjaga kinerjanya agar tetap stabil, dan berkontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi daerah.
“Selain itu dimasa pandemi Covid-19 ini, pemantauan kinerja industri jasa keuangan khususnya perbankan, dilakukan secara intens dan rutin,” kata Yusup Ansori (foto).
Dikatakannya, pertumbuhan tersebut didukung oleh penyaluran kredit, yang mencatatkan pertumbuhan 1,08 persen yoy dengan outstanding kredit sebesar Rp219 triliun. Khusus untuk pembiayaan syariah, telah tersalurkan sebesar Rp11,99 triliun dengan pertumbuhan 2,68 persen yoy.
“Dari sisi penggunaan, pembiayaan syariah lebih besar tersalurkan untuk penggunaan konsumtif sebesar Rp6,30 triliun, dibanding untuk modal kerja Rp2,91 triliun dan pembiayaan investasi sebesar Rp2,78 triliun,”ujarnya.
Hal yang serupa juga terlihat, di sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp249 triliun, yang bertumbuh sebesar 7,67 persen secara yoy.
“Dari penghimpunan dana tersebut, sebanyak Rp14,65 triliun merupakan DPK kegiatan usaha syariah dengan pertumbuhan 7,47 persen secara yoy. Dengan kondisi tersebut, kinerja intermediasi perbankan umum di Sumatera Utara masih terjaga pada level yang optimal dengan indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 87,81 persen. Pengajuan debitur terdampak Covid-19 di Sumatera Utara sebesar 97,7 persen telah mendapatkan Persetujuan Relaksasi Kredit,” pungkasnya.KM-Red/fahmi