MEDAN | Debat kedua Pilpres 2019 yang akan berlangsung 17 Februari 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, dengan mengusung tema soal Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur, akan menarik.
Pasalnya menyangkut soal energi. Petahana yakni Capres Jokowi kemungkinan akan mendapat kendala dan kesulitan menyangkut soal energi, dalam debat kedua Pilpres 2019 nantinya.
Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu, usai acara pembekalan calon legeslatif (caleg) DPRD Partai Gerindra se-Sumut , Minggu (27/1/2019) di Novotel Soechi, Medan.
Dikatakan Gus Irawan, Indonesia harusnya swasembada energi, sesuai rangkuman visi misi Capres Prabowo Subianto dalam dengan pidato kebangsaan.
“Saya saat ini Ketua Komisi VII DPR RI membidangi energi. Saya berani bilang, petahana (Jokowi) akan kesulitan untuk menjelaskan konsep energi ke depan. Karena sudah 4 tahun memimpin, petahana tidak ada melakukan apa-apa soal energi, “sebut Gus Irawan.
Faktanya, kata Gus Irawan, misalnya dari sisi energi yakni minyak (BBM) saja, dari tahun ke tahun produksi semakin turun..turun dan turun.
“Lalu apa lagi yang mau kita yakini, akan ada sebuah program (petahana) untuk mengatasi kelangkaan energi. Untuk langkah ke depan, kita harus mencapai swasembada energi. Sesuai program yang sudah lama dirumuskan pak Prabowo,” kata Gus Irawan.
Diungkapkan Gus Irawan, swasembada energi adalah pikiran dari Prabowo Subianto sejak lama. “Sejak mendirikan Partai Gerindra, pak Prabowo sudah sampaikan program swasembada energi. Itu adalah pikiran dari beliau,” ungkap Gus Irawan.
Sebagai Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan menyebutkan, saat ini lebih besar impor BBM dari pada yang di produksi. Padahal sumber-sumber energi Indonesia sangat besar.
” Kebutuhan BBM di Indonesia diatas 1,6 juta barel perharinya. Sementara kita produksi hanya 700 barel perharinya,” tambahnya.
Untuk debat kedua Pilpres nantinya, Pasangan Prabowo-Sandi tidak akan kesulitan dan tidak ada persiapan-persiapan khusus. Justru sebsliknya petahana (Jokowi).
” Meskipun beliau (petahana) mengatakan tidak ada memiliki masa lalu. Tapi saya kira, sudah 4 tahun memimpin, itu saja sudah menjadi masa lalu,” ungkapnya.red