koranmonitor – MEDAN | Setelah BI menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin, pasar keuangan akan kembali fokus kepada rilis data inflasi AS pada perdagangan besok, dan pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama hari ini.
Namun data inflasi AS yang akan mencuri perhatian para pelaku pasar dibandingkan data pertumbuhan ekonomi AS itu sendiri. Sehingga pergerakan pasar akan sangat atraktif di penghujung pekan.
Seperti yang sudah sudah, data inflasi AS selalu merealisasikan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi sebelumnya. Sehingga rencana pemangkasan bunga acuan mundur dari perkiraan, bahkan sesuatu hal yang tidak akan dilakukan The FED di tahun ini. Sehingga jelasnya rilis data penting tersebut, pelaku pasar akan lebih mengambil sikap wait and see terlebih dahulu.
“Pasar berpeluang untuk kembali mengalami koreksi. Pada perdagangan pagi ini, kinerja IHSG ditransaksikan melemah tipis di sesi perdagangan pagi. IHSG dibuka melemah 0.09% di level 7.167. Sementara mata uang Rupiah kembali melemah dikisaran level Rp16.200 per US Dolar,” sebut pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya kepada koranmonitor.com, Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, kinerja pasar saham di Asia pada perdagangan hari ini juga terpantau sedikit mengalami pelemahan. Minimnya sentimen pasar di Asia pada perdagangan hari ini membuat kinerja pasar keuangan berpeluang bergerak sideways.
“Disisi lain, harga emas juga bergerak mendatar dan masih ditransaksikan dikisaran $2.317 per ons troy nya,” ungkapnya. KM-red