LIMA PULUH | Masyarakat Desa Sumber Padi, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara geger. Pasalnya seorang nenek berstatus janda ditemukan tewas bersimbah darah dirumahnya di Dusun VI, Senin (18/3/2019) pukul 14.30 WIB.
Pembunuhan tergolong sadis atas nenek Misniati (68) yang mayatnya ditutupi Kuali pertama sekali diketahui Novita Mawardani menantu korban yang baru pulang mengajar.
Pada Senin (18/3/2019) sekira pukul 14.30 Wib Novita Mawardani yang merupakan menantu korban pulang dari mengajar di Sekolah MTS Petatal dan tiba di TKP dirumah korban Misniati di Dusun VI Desa Sumber Padi Kec. Lima Puluh Kab. Batubara.
Melihat kondisi rumah sepi Novita yang tinggal bersama suaminya di rumah korban kemudian mengetuk pintu rumah samping dan belakang.
Karena tidak ada jawaban dari mertuanya, Novita kemudian yg mengetuk pintu depan rumah korban dan memanggil mertuanya.
Meski dipanggil berulang-ulang namun korban tidak menjawab sementara saat itu posisi pintu depan, samping dan belakang dalam keadaan terkunci.
Novita kemudian bertemu Ibu Sur dan bertanya dimana ibu mertuanya apa ada jumpa. Kemudian Ibu Sur menjawab bahwa tadi baru siap menjemur, apa nggak ada dirumah.
Penasaran Novita bersama dengan Ibu Sur kembali kepintu belakang dan saat itu pintu belakang sudah dalam keadaan terbuka setengah.
Novita membuka pintu belakang dan melihat darah bercucuran dilantai lalu berteriak teriak minta tolong kemudian warga Wahyudi Syahputra, Hermanto dan Ali Ramadhani masuk ke dalam rumah mencari Misniati.
Akhirnya setelah mencari bersama sama dengan saksi saksi, Novita menemukan Misniati sudah berada di gudang dalam keadaan meninggal dunia dengan bersimbah darah.

Polisi yang dihubungi segera meluncur ke TKP dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Medan guna dilakukan Otopsi dan melakukan olah TKP.
Barang bukti yg diamankan di TKP antara lain Kuali besar, puntung rokok, termos, piring yang ada ceceran darah, kaus basah yang diduga untuk mengelap bekas darah.
Barang milik korban yang hilang antara lain 1 unit Handpone Merk Nokia, 1 pasang anting anting emas serta Uang yg tersimpan di dalam dompet emas milik korban.
Sementara menurut penuturan Jumiin (44) anak kandung korban, ibunya sudah lima tahun hidup menjanda dan selama ini tinggal bersama adik bungsu dan istrinya.
Namun setiap harinya anak dan menantu korban bekerja dan setiap hari itu pula nenek Misniati tinggal seorang diri dirumah besar yang berada di daerah pemukiman padat.
Menurutnya tidak ada tanda kerusakan pada pintu dan jendela namun sebatang potongan beroti terdapat disamping genangan darah didapur rumah korban.
Masih menurut Jumiin , dalam kurun waktu enam bulan ini rumah orang tuanya itu sudah dimasuki oleh maling sebanyak enam kali.
Kapolres Batubara, AKBP Robin Simatupang, SH. M. Hum melalui Kapolsek Lima Puluh, AKP Jhoni Andreas Siregar membenarkan telah terjadi pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dan dikuatkan dengan hilangnya barang milik korban yang diduga diambil oleh pelaku.
Dikatakan untuk selanjutnya penanganan atas kasus tersebut ditangani oleh Sat Reskrim Polres Batubara bersama dengan Unit Reskrim Polsek Lima Puluh.
Saat ini masih dilakukan proses penyidikan terhadap para saksi-saksi di Sat Reskrim Polres Batubara.KM-eps