BATUBARA | Penerimaan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin di Kabupaten Batubara yang dikucurkan November tahun lalu, disinyalir berbau pungutan liar (pungli).
Namun dugaan tersebut langsung dipatahkan Plt. Kadis Pendidikan Batubara Riswandi yang ditemui di Polres Batubara, Senin (14/1/2019).
Riswandi yang terlihat keluar dari ruang penyidik Unit Tipidkor Polres Batubara tampak tergesa-gesa menuju mobil dinasnya diluar komplek Mapolres Batubara.
Menjawab cecaran pertanyaan wartawan dengan gamblang dikatakannya tidak mengetahui ada kutipan terkait penerimaan beasiswa miskin.
” Dana langsung masuk ke rekening penerima jadi tidak mungkin ada pemotongan,” terang Riswandi sembari mengarahkan wartawan untuk konfirmasi ke bank.
Terkait dugaan pemotongan dana beasiswa miskin tersebut menurut Riswandi hari ini (Senin, 14/1) pihaknya memanggil Kepala Sekolah SDN 013877 Desa Simpang Gambus dan 5 orang tua siswa penerima beasiswa.
Diberitakan sejumlah wali murid di SDN 013877 Desa Simpang Gambus Kec. Lima Puluh. Para orangtua siswa miskin disekolah tersebut sudah 2 kali mengadakan unjuk rasa.
Orangtua siswa berunjukrasa karena menduga dana beasiswa yang diterima anak mereka mengalami pemotongan.
Kasat Reskrim Polres Batubara AKP Herry Tambunan melalui Kanit Tipidkor Iptu S. Tambunan membenarkan akan memeriksa Riswandi pada Selasa (15/01 ) untuk klarifikasi terkait dugaan pemotongan dana beasiswa miskin.KM-eps
