MEDAN | Pasca penyerangan Markas Poldasu tahun lalu oleh kelompok teroris, Senin (30/7/2018) malam, peristiwa nyaris serupa kembali terulang.
Kali ini giliran Mako Brimob Poldasu di Jl Wahid Hasyim, Medan yang menjadi sasaran penyerangan Orang Tak Dikenal (OTK).
Akibatnya, seorang anggota Brimob petugas piket Mako Den Gegana bernama Bharatu Gras Simon Manalu, Nrp 91070306, jabatan Ba Unit Subden 3 Anti Teror terluka.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 wib, OTK tersebut masuk ke Mako Sat Brimob Polda Sumut dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan melintas melalui piket penjagaan portal dan langsung menghampiri Kantor Den Gegana.
Sesampainya di kantor Den Gegana, pelaku langsung menanyakan Piket Den Gegana atas nama Bharatu Simon Manalu dengan mengeluarkan perkataan “Dimana rumah Tahanan?”. Pertanyaan itu dilontarkan pelaku sebanyam 3 kali.
Selanjutnya Bharatu menghampiri OTK itu dan menanyakan Indentitas sambil menyuruhnya keluar dari Kantor. Lalu korban bertanya kepada pelaku. “Mana indentitasmu?”. Dengan menantang si pelaku menjawab “Tidak ada”.
Selanjutnya Piket menyuruh buka baju untuk memastikan apa yang ada dibadan pelaku. Tapi permintaan petugas itu kembali ditantang pelaku. “Ngapain kau suruh aku buka Baju” jawab pelaku sambil membuka helm dari kepalanya dan melemparkan helmnya kepada Bharatu Simon Manalu.
Selanjutnya Bharatu Simon Manalu menangkis helm itu sambil mendekati pelaku dan memegang kedua tanganya sambil membawa pelaku ke depan mobil Kaden. Saat itulah pelaku kembali menyerang dengan mengantukkan kepalanya ke mulut korban sehingga bibir korban pecah dan berdarah.
Akhirnya, dengan sigap korban menyergap pelaku dan langsung mengamankannya ke ruang Intelsat guna Penyelidikan lanjut. Sementara Bharatu Simon Manalu selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum.
Data terakhir yang dihimpun dari pihak kepolisian, diketahui pelaku bernama Rebertus Sitinjak, penduduk Perumas
Mandala.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait insiden penyerangan tersebut.red