MEDAN | Ketua KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi) RI, Agus Raharjo diminta mengambilalih dugaan korupsi yang indikasinya melibatkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tebing Tinggi, PS.
Ini terkait kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tebing Tinggi tahun 2012 dan 2014 senilai Rp5,4 miliar.
Desakan ini disampaikan, Zul Ilham Harahap, kordinator Pengurus Besar Barisan Pelajar dan Mahasiswa (PB BPM) Sumut, Senin (18/2/2019) di Medan.
Dikatakan Zul Ilham, informasinya kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Disdik Tebing Tinggi yang disinyalir merugikan keuangan negara miliaran rupiah, sudah dilakukan pengusutan dan pemeriksaan terhadap pihak terkait oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
” Informasi kita peroleh, kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Disdik telah diusut Kejatisu. Dan sudah dilakukan pemeriksaan terhadap PPK, Bendahara dan rekanan. Namun, informasinya kasus tersebut terhenti. Karena itu, kita minta KPK RI ambilalih penanganan dugaan korupsi tersebut,” ujar Zul Ilham.
Tambahnya, untuk mendesak lembaga antirasuah, PB BPM Sumut, akan menggelar unjukrasa di kantor KPK RI.
“Kerugian negara ditafsirkan miliaran rupiah. Kami akan berunjukrasa ke KPK RI, untuk menjadikan dugaan korupsi yang disinyalir melibatkan Kadisdik Tebing Tinggi, PS menjadi prioritas,” jelasnya.

Ditambahnya lagi, mahasiswa sudah menggelar aksi unjuk rasa ke kantor KPK Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan akhir tahun 2018.
Dan KPK melalui Bagian Humasnya, Tata kepada mahasiswa menyatakan, segera melakukan penyelidikan dugaan korupsi pembangunan gedung Disdik Kota Tebingtinggi tahun 2012 dan 2014 senilai Rp5,4 miliar.
Informasinya, pembangunan gedung Disdik Kota Tebingtinggi diduga merugikan keuangan Negara ada tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP-BPK) RP Perwakilan Sumut. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan pihak inspektorat Pemko Tebing Tinggi.
Kadisdik Kota Tebingtinggi, PS yang dikonfirmasi koranmonitor.com melalui nomor selulernya 081269709XXX tidak dapat tersambung. Hingga berita ini dimuat, belum ada konfirmasi kepada bersangkutan.red