PENANGKAPAN dua menterinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjelang Pilkada Serentak 2020 berlangsung.
Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara oleh KPK, membuat publik melirik ke Partai Gerindra dan PDI Perjuangan, tempat kedua menteri itu bernaung.
Hal itu lantas menimbulkan pertanyaan, bagaimana dampak dan pengaruh kepada calon kepala daerah usungan 2 partai yakni Gerindra dan PDI Perjuangan, yang sedang mengikuti proses Pilkada Serentak di Indonesia. terkhusus Pilkada di Kota Medan, Adakah dampaknya?
Pada Pilkada Kota Medan 2020, partai PDIP dan Gerindra mendukung atau mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan nomor urut 2, Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman.

Pengamat Politik, Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si kepada koranmonitor.com mengatakan, terkait penangkapan Menteri KKP dan Menteri Sosial yang merupakan kader Gerindra dan PDI Perjuangan, berbagai kemungkinan bisa terjadi. Namun dampaknya dinilai tidaklah terlalu besar.
” Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo dan Mensos Juliari P Batubara, oleh KPK tidak signifikan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilkada Kota Medan Pilkada 2020. Masyarakat Indonesia, termasuk khususnya Kota Medan sudah cerdas dalam berpolitik dan lebih menilai dan melihat dari visi misi calon kepala daerah ,” kata Bakhrul Khair Amal, Minggu (6/12/2020).
Menurut Bakhrul Khair Alam, Partai dalam Pilkada adalah instrumen untuk mendukung pasangan calon untuk maju. Sementara, dalam Pilkada yang dilihat dan dinilai adalah personal pasangan calon dan visi misi.
” Persoalan yang muncul adanya penangkapan oleh KPK terhadap 2 Menteri , tidak ada hubungan antara elit dan dukungan. Karena pemilih/masyarakat bukan memilih partainya, tapi jejak rekam Paslon. Penangkapan oleh KPK adalah persoalan hukum, sedangkan Pilkada adalah politik,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu menanggapi, apakah ada pengaruh penangkapan 2 Menteri oleh KPK, mengatakan, tidak ada pengaruhnya dengan Pilkada Kota Medan.
“Saya kira tidak ada pengaruh dengan Pilkada Kota Medan. Karena memang tidak ada hubungannya, karena masalah (Menteri KKP dan Mensos) itu di Pemerintahan Pusat,” sebut anggota Komisi XI DPR RI tersebut kepada koranmonitor.com, Minggu (6/12/2029).
Mantan Wakil Ketua mantan Wakil Ketua Komisi VII juga menyatakan, Pilkada Kota Medan adalah menentukan Walikota dan Wakil Walikota, yang diharapkan dapat membawa Medan Bangkit dari keterpurukan.
” Yang sangat berpengaruh adalah Banjir besar yang terjadi 3 hari ini. Karena banjir besar yang terjadi ini salah satu indikator kegagaLan Pemko Medan,” ungkap Gus Irawan.Tim