Peneliti Belia SMP YPSA Raih 4 Medali Ajang Internasional di Bali

oleh -52 views

koranmonitor – MEDAN | Tim peneliti siswa-siswi SMP Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) meraih 2 medali Emas dan 2 medali Perak, dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2023 pada 7-10 November 2023 di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Bali.

Ajang perlombaan diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Udayana Bali ini, diikuti 685 tim dari 28 negara termasuk Kota-kota di seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikan Kepala SMP YPSA Irsal Efendi M.Pd usai pengumuman hasil dari Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Bali, Jumat (10/11/2023).

“Alhamdulillah tim peneliti SMP YPSA berjudul Smart Sling Bag (SSB) sebagai alat bantu mobilitas tuna netra meraih medali Emas, yang beranggotakan Zara Danisha Shahab, M. Akia Keefa Zafran Nasution, Salsabila Nadira Ramadhani, Zasqia Raihana, dan Janeeta Fazila Sagala,” terang Irsal.

Selanjutnya Irsal menambahkan, tim yang membuat produk berjudul Aurathavian (Air Purifier from plants) meraih medali Emas dengan nama tim Aurelia Athaya Mutyara, Edly Nashirul Najwan, Elvira Zahra Adtrada Ritonga, Gandira Alisha Hanifa Lubis, dan Athaya Khanza Zarathustra Zulheri.

Tim ketiga dengan judul penelitian PLTP Jati (Pembangkit Listrik Tenaga Panas jalan dengan konduktor ekstrak daun Jati) meraih medali Perak dengan nama tim Cut Keyra Anatri Mustika, Haziq Haidar Rizky, Marsha Narkaan Filardhi, Fathania Salma Shaliha Siregar, dan Annisa Naila Zahra Nanto.

Tim terakhir dengan judul Lotion Cedera (Alium cepa dan Anrendera Cordifolia) untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan bekas luka pasca operasi meraih medali Perak, dengan nama tim antara lain Nadira Adelia Kirana Lubis, Fikhar Amawi Munthe, Qiara Rania Putri Sanevi, Arum Zahra Pasque Ugani Himpu Simanungkalit, dan Carissa Anindya Azzahwa.

Deni Irawan, M.Pd, Ketua Panitia ISIF yang juga President of IYSA saat diwawancara dilokasi kegiatan menerangkan bahwa pesertanya sebanyak 685 tim yang terdiri dari 421 tim online dan 264 offline dari 28 negara.

10 negara di antaranya datang secara langsung ke Bali, yakni Kazakhstan, Uzbekistan, Hongkong, Malaysia, Iran, Meksiko, Rumania, Singapura dan Indonesia. Sedangkan sisanya mengikuti secara online.

“Event ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan event besar karena di sini ada dari negara Rumania, Hongkong, Iran, Zubekistan, Thailand, Malaysia sekitar 10 negara yang hadir offline, sisanya via online. Jadi kita buktikan bahwa Indonesia mampu membuat satu event besar berskala internasional bahkan diikuti 28 negara tersebar di Benua Eropa, Asia, Australia dan Afrika,” pungkas Deni, seraya mengatakan para pemenang nantinya akan direkomendasikan ikut lomba bergengsi lainnya, untuk lebih meningkatkan prestasi mereka.

Irsal juga mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan prestasi yang telah berulang kali dihasilkan oleh putra-putri SMP YPSA. “Semoga prestasi ini menjadi bekal siswa-siswi ke depannya. Dan kepada siswa-siswi SMP YPSA yang lainnya, dapat menjadi contoh untuk dapat berprestasi dan lebih membanggakan,” ungkapnya.

Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., mengatakan, YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan, berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.

“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SMP YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatera Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes. KM-red