“Pilkada Tanpa Hoax”, IPKIN Sumut : Perlu Dikaji Pernyataan Akhyar Nasution Soal WA Pribadinya Diretas

oleh -32 views

MEDAN | Ikatan Profesi Komputer Informatika Indonesia (IPKIN) Sumatera Utara (Sumut) menggelar Ngobrol Pagi bersama para jurnalis dengan tema “Pilkada Tanpa Hoax” yang berlangsung di Nominal Cafe jalan Dr Mansyur, Kota Medan, Senin (14/9/2020).

Ngobrol Pagi bersama Jurnalis tersebut guna mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang berintegritas, cerdas dan sehat,

Tema pada Ngobrol Pagi IPKIN Sumut ini merujuk pada situasi dan kondisi dalam tahapan menuju Pilkada serentak Rabu 9 Desember 2020 mendatang, terutama untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang sedang berlangsung.

Ngobrol Pagi “Pilkada Tanpa Hoax” IPKIN Sumut kali ini menyoroti pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution kepada media beberapa saat lalu yang menyebutkan, bahwa akun WhatsApp (WA) pribadinya diretas atau dibajak.

Mengetahui dan menyebutkan WhatsApp (WA) nya diretas atau dibajak. Namun , Akhyar Nasution enggan melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwajib (Kepolisian). Kebenaran pernyataan Akhyar tersebut harus dikaji, sehingga persoalan itu tidak dilanjutkan atau dilaporkan ke kepolisian.

“IPKIN Sumut merasa perlu untuk mengkaji pernyataan Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution tersebut. Sebab IPKIN Sumut sebagai pihak yang memiliki keahlian dan berprofesi dibidang Technology Information dan Communication (TIC),” sebut Sekretaris IPKIN Sumut Fauzan Nurahmadi dalam Diskusi Ngobrol Pagi “Pilkada Tanpa Hoax”.

Fauzan mengatakan, IPKIN memiliki sertifikasi keahlian di sektor Komputer dan Informatika. Termasuk mampu mengaudit forensik kasus peretasan gadget pada umumnya.

IPKIN Sumut sangat menyayangkan pernyataan petahana Wali Kota Medan tersebut, yang tidak dilanjutkan dengan Pelaporan kepada Polisi (LP) atas peretasan WhatsAppnya.

“Sebagai Publik figur, pak Akhyar sebagai kandidat Wali Kota Medan, harusnya melaporkan peristiwa itu kepada pihak Kepolisian untuk diusut peretas WhatsAppnya, kami di IPKIN siap membantu jika peristiwa itu dilanjutkan dengan laporan polisi,” ujarnya.

Dikatakan Fauzan, IPKIN menyayangkan sikap Akhyar Nasution sebagai kandidat Wali Kota Medan, yang terkesan menggunakan situasi jelang Pilkada untuk menarik simpati publik, yang berpotensi mencederai Pilkada dengan informasi yang sehat.

Sementara itu, Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Mirza Nasution yang hadir dalam Ngobrol Pagi “Pilkada Tanpa Hoax” menyebutkan, rakyat sangat diperlukan melakukan pengawalan kontestasi Pilkada Kota Medan. Tujuannya, agar dapat meningkatkan partisipasi publik dalam pilkada serentak mendatang.

“Hukum memastikan kontestasi Pilkada Kota Medan kedepan itu dilaksanakan secara jujur dan adil, dan dikawal oleh rakyat melalui demokrasi yang sehat ini. Jadi para kandidat pun harus setara dimulai dari star pemilihan kontestasi ini,” tandas pengamat hukum tata negara tersebut.

Seperti diketahui, WhatsApp (WA) pribadi Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution sejak beberapa hari lalu diretas atau dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab. Pembajakan itu berujung pengiriman pesan kepada salah satu Camat, yang isinya meminta sumbangan.

Akhyar menjelas kondisi WA pribadinya mulai membaik. “Wa sudah mulai bisa direcover, tapi ada beberapa data yang hilang,” ujarnya saat ditemui di KPU Medan, Sabtu (5/9/2020).

Akhyar memastikan tidak akan melaporkan insiden peretasan atau pembajakan WA pribadinya kepada pihak berwajib.”Gak usahlah,” sebutnya.KM-Tim/red