koranmonitor – MEDAN | Harga minyak goreng curah dalam sepekan perdagangan terakhir mengalami peningkatan.
Peningkatan harga minyak goreng curah tersebut seiring dengan kenaikan harga CPO (crude palm oil), yang selama bulan juli alami kenaikan dari posisi 4.000-an ringgit per ton menjadi 4.328 ringgit per ton belakangan ini.
“Kenaikan harga CPO dunia menjadi salah satu pendorong menguatnya harga produk turunan kelapa sawit seperti minyak goreng,” sebut Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Kamis (24/7/2025).
Pemulihan harga minyak goreng curah yang naik dalam rentang 250 hingga 500 per kg terjadi seiring dengan membaiknya demand, atau permintaan untuk produk CPO ke India. Sementara dari sisi pasokan atau supply minyak goreng sejauh ini masih dalam tren naik seiring dengan membaiknya musim panen di tahun ini.
Mengacu ke PIHPS, rata rata harga minyak goreng curah di sejumlah pasar kota medan naik menjadi Rp18.000 per kg. Selain minyak goreng, harga cabai rawit juga alami kenaikan yang cukup tajam belakangan ini.
“Saya menilai kenaikan harga cabai rawit hijau saat ini lebih dipicu oleh memburuknya sisi pasokan setelah cabai rawit sebelumnya alami pelemahan. Petani harus menanggung upah panen yang mahal, sehingga menggerus pendapatan para petani saat harga cabai rawit alami penurunan. Dan menurunnya harga cabai rawit sudah terjadi sejak bulan April lalu,” ujarnya.
Dimana harga cabai rawit sempat turun hingga dibawah Rp20 ribu per Kg di level konsumen. Sementara produktifitas buruh panen cabai rawit itu hanya berkisar 8 Kg hingga 12 Kg per hari. “Jika seandainya satu orang buruh tani dibayar Rp100 ribu per hari, sementara harga cabai rawit di level petani dihargai Rp10 ribu per Kg, maka harga jual cabai rawit hanya mampu menutupi ongkos panennya saja,” ujarnya lagi.
Sehingga harga cabai rawit itu idealnya berada dalam rentang Rp29 ribu hingga Rp33 ribu per Kg di level pedagang. Karena harga pokok produksinya plus keuntungan petani ada dikisaran angka Rp24 ribu per Kg. Dan kenaikan harga cabai rawit baru terjadi dalam sepekan terakhir ini. Selain cabai dan minyak goreng, sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya juga alami kenaikan.
Seperti telur ayam dan daging ayam. Telur ayam yang sempat turun jelang Idul Fitri (Maret), belakangan ini mulai alami kenaikan. Kenaikan telur ayam mencapai Rp100 hingga Rp150 per butirnya. Kenaikan ini perlu ditelusuri lebih dalam lagi, untuk memastikan bahwa telur ayam naik bukan dominan karena penurunan supply setelah harga telur turun dan bertahan lama.
Disisi lain, terkait harga daging ayam yang lebih tinggi di bulan Juli, lebih dikarenakan oleh supply yang memang sedikit alami penurunan, sementara demand atau permintaan naik. Sementara itu, harga beras juga naik tajam di bulan Juli ini seiring dengan kenaikan harga gabah di level petani. Termasuk juga harga cabai merah/hijau yang juga relatif lebih mahal dibandingkan bulan sebelumnya.
Kebijakan insentif seperti bantuan uang tunai, bantuan pangan serta bantuan lainnya telah mendorong pemulihan sejumlah harga di masyarakat. Meskipun beberapa harga kebutuhan pokok masyarakat yang berubah sebagian lebih dimotori oleh perubahan pada sisi supply atau persediaan. KMC