BI Dukung Percepatan Digitalisasi Keuangan dan Ekonomi Daerah

oleh -41 views
BI Dukung Percepatan Digitalisasi Keuangan dan Ekonomi Daerah
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan keynote speech dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi (TP2DD) di Jakarta

koranmonitor – JAKARTA | Bank Indonesia (BI) mendukung dan mempercepat digitalisasi keuangan dan ekonomi daerah melalui tiga peran, yakni digitalisasi pembayaran, perluasan layanan Kartu Kredit Indonesia (KKI) dan digitalisasi end to end.

“Bank Indonesia melakukan igitalisasi di bidang pembayaran, antara lain melalui QRIS yang telah mencapai 37 juta pengguna yang sebagian besar merchantnya adalah UMKM,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Perry menuturkan QRIS telah menyejahterakan rakyat, dan akan semakin lengkap melalui fitur baru tarik tunai, transfer dan setor tunai (TUNTAS), serta QRIS telah tersambung dengan Kartu Kredit Indonesia (KKI). Hal tersebut akan mempercepat elektronifikasi pemerintah daerah.

Selanjutnya, perluasan layanan Kartu Kredit Indonesia tidak terlepas dari peran pengaturan tata kelola dari Kementerian Dalam Negeri. Untuk mendukungnya, BI terus melakukan mobilisasi dengan perbankan dan Penyedia Jasa Pembayaran.

“KKI bukan hanya tanpa biaya penggunaan, tetapi memiliki bunga yang sangat terjangkau bagi merchant,” tuturnya.

Dengan konsep satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, BI melakukan digitalisasi end to end yang mencakup KKI, QRIS dan fast payment yang akan tersambung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), sehingga berbagai kanal pembayaran akan lebih cepat difasilitasi secara real time.

Di triwulan kedua 2023, digitalisasi di layanan perbankan telah mencapai Rp14 ribu triliun, sementara transaksi uang elektronik mencapai Rp111 triliun.

“Mari kita terus bersinergi meningkatkan digitalisasi menuju Indonesia Maju,” ujar Perry.

Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Agustus 2023 meningkat sebesar 8,62 persen secara year on year (yoy) sehingga mencapai Rp38,51 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tumbuh sebesar 11,87 persen (yoy) sehingga mencapai Rp5.098,46 triliun. KMC/antara