JAKARTA | Komite Nasional Pemuda indonesis (KNPI) Sumatera Utara mengusulkan kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) untuk menggagas sebuah kegiatan Jembatan Persahabatan antar suporter sepakbola berskala nasional.
Hal ini dilatatbelakangi sering terjadinya bentrok antar suporter sepakbola dalam setiap pertandingan, bahkan sampai memakan korban jiwa.
“Saat ini sudah jarang terjadi konflik sosial di tengah masyarakat, seperti tawuran antar kampung, etnis ataupun sara. Namun disisi lain, bentrok atau tawuran yang bersifat massal, sering terjadi antar suporter sepakbola, seperti peristiwa tragis baru-baru ini antara Jack Mania Persija dan Bobotoh Persib Bandung, yang memakan korban jiwa. Kondisi seperti ini perlu disikapi pemerintah,” ujar Wakil Ketua DPD KNPI Sumut, Ika Anshari kepada sejumlah pejabat di lingkungan Kemensos RI disela-sela acara Sarasehan Nasional Kearifan Lokal (SNKL) berlangsung 28-30 November 2018 Merlyn Park Hotel Jakarta.
Saat ini, papar Anshari, setiap pertandingan sepakbola kerap terjadi bentrok antar suporter. “Saya optimis Kalau Kemensos bisa menggelar kegiatan Jembatan Persahaban seperti kegiatan Harmoni Nusantara di Luwu Utara kemarin, bisa meminimalisir terjadinya bentrok antar sporter sepak bola,” jelas Ketua Pokja Humas KNPI Sumut ini.
Usulan jembatan persahabatan terbut mendapat respon positif dari Safi’i Nasution, selaku Kasubdit Pemulihan dan Reintegrasi Sosial, Direktorat Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Sosial (PSKBS).
“Betul itu.Ide seperti ini belum pernah terpikir.Nanti kita koordinasikan dengan stage holder terkait yang menyangkut sepakbola. Mulai dari kblub, PSSI dan Kemenpora. Saya optimis Pak Menteri respon,” ujar Safi’i.
Menurut pria kelahiran Kota Medan Sumut ini, tugas pokok Kemensos khususnya bidang PSKBS, bukan hanya menangani masyarakat yang menjadi korban bencana alam saja. Masyarakat yang menjadi korban sosial seperti, korban kerusuhan, tawuran, korban bom termasuk keluarga pelaku pengembonan dan komplik sosial lainnya, masuk dalam tugas fungsi PSKBS Kemensos RI.
Beberapa lalu, jelas Safi’i Nasution, Kemensos RI melaksanakan kegiatan Harmoni Kebangsaan di Desa Baloli, Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Tengah. Di desa tersebut sering terjadi konflik antar warga, bahkan memakan korban jiwa.
Karena itu pihak Kemensos, merencanakan kegiatan Harmoni Kevangsaan dengan menghadorkan para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dari provinsi-provinsi lain di Indonesia, membaur bersama warga setempat untuk saling bertukar pengalaman.
“ Peserta kita tempatkan di rumah-rumah warga dan membaur serta berbagi pengalaman. Dari hasil evalusi kami, kegiatan itu sangat bagus dampaknya. Harapan kita perdamaian bisa tercipta di daerah itu,” ujarnya.
Selanjutnya, Safi’i Nasution langsung menyampaikan usulan dari perwakilan KNPI Sumut kepada Direktur PSKBS, Nurul Farijati dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat. Kedua pejabat Kemensos RI tersebut sangat menyambut baik ide gagasan yang disampaikan utusan KNPI Sumut.
“Bagus sekali usulannya. Segera kita koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Terma kasih masukkannya. Gagasan seperti ini yang kami harapkan muncul dari kegiatan-kegiatan seperti sarasehan ini,” sebut Dirjen saat berbincang dengan utusan KNPI Sumut disela-sela acara penutupan sarasehan nasional.
* KNPI Sumut Mendukung
Ditempat terpisah Ketua KNPI Sumut Sugiat Santoso ketika diminta tanggapannya mengenai ditunjuknya KNPI untuk mewakili utusan dari tokoh pemuda dalam kegiatan Kemensos RI, mengatakan, KNPI Sumut selalu mrndukung dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan, baik do lingkungan Pemprov Sumut maupun kegiatan kementeriaan seperti kegoayan Kemensos RI.
“Kita berharap dari kegiatan-kegiatan itu bisa mendapat masukkan positif bagi pemuda Sumut,” ujar Sugiat seraya berharap agar ke depan pihak Kemensos bisa memilih Sumatera Utata sebagai tuan rumah kegiatan Kemensos RI.red