MEDAN | Persaingan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di Sumatera Utara (Sumut) diprediksi akan berlangsung ketat. Hal ini dikarenakan, banyak nama besar yang ikut mencalonkan diri menjadi calon legislatif.
Selain caleg incumbent, para caleg yang baru muncul maupun kembali maju tak hanya memiliki nama besar saja, tapi juga memiliki basis massa. Pada Pileg 2019 mendatang, persaingan ketat terjadi di seluruh daerah pemilihan (dapil).
Tak hanya di dapil 1 dan 3, persaingan ketat juga terjadi di dapil 2 yang terdiri dari 19 kabupaten/kota. Masing-masing Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Padanglawas, Padanglawas Utara.
Di dapil 2, ada nama Martin Manurung dari Partai NasDem; kemudian Sihar Sitorus dari PDI Perjuangan dan beberapa nama lainnya yang akan bersaing untuk duduk di DPR RI. Mereka akan bersaing dengan tokoh-tokoh yang telah menghuni Senayan seperti, Gus Irawan dari Partai Gerindra; Rambe Kamarulzaman dari Partai Golkar; Trimedya Panjaitan dari Partai PDI Perjuangan, Marwan Dasopang dari Partai PKB dan Jhonni Allen Marbun dari Demokrat.
Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi mengatakan, meski bersaing dengan incumbent, para caleg yang akan bersaing dengan incumbent seperti Martin Manurung tetap memiliki peluang menang pada Pileg 2019 mendatang. “Namun dengan catatan, harus bekerja keras agar dapat mengimbangi para caleg incumbent,” ujar Agus, Rabu (15/8).
Ia menerangkan, dalam kontestasi Pileg 2019 tentunya sosok seperti Martin Manurung; Sihar Sitorus juga memiliki konstituen di dapilnya. Dan pastinya, ia sudah membangun basis massa yang akan menghantarkannya ke Senayan.
Meski pun mereka bukan legislatif, tapi mereka tokoh-tokoh yang cukup dikenal di dunia politik. Seperti Sihar Sitorus yang baru saja mengikuti Pemilihan Gubernur Sumut. Begitu juga dengan Martin Manurung yang kini menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem, juga Korwil NasDem Sumut. Selain itu, ia juga putra daerah yang berupaya memajukan kampung halamannya.
Mengingat di dapil 2 hanya ada empat caleg incumbent, kans tokoh-tokoh caleg non incumbent ini pun terbuka untuk menambah kursi partainya di Senayan.
Sementara itu, Fernanda Putra Adela yang juga Pengamat Politik dari USU menambahkan, konsistensi NasDem dengan tanpa mahar dapat menjadi satu daya tarik untuk masyarakat.
Itu dapat meyakinkan masyarakat bahwa kader-kader yang mereka miliki merupakan sosok yang layak untuk dipilih menjadi wakil rakyat.
“Karena partainya memiliki konsistensi dalam perjalanan politik, maka kader mereka berpeluang besar untuk bisa terpilih,” jelasnya.
Apa yang dilakukan partai milik Surya Paloh ini pada setiap pilkada, sudah melekat dimasyarakat. Tentunya itu akan berperan penting dalam meningkatkan elektabilitas mereka ditengah masyarakat Sumatera Utara.
“Nasdem bahkan memiliki peluang masuk tiga besar. Daya pikat politik tanpa mahar itu tinggi. Nasdem minimal bisa mendapat dua kursi di masing-masing wilayah di Sumatera Utara” pungkasnya.red