Akhir 2018, PLN Target Terangi 20 Dusun di Labura yang Masih Gelap

oleh -28 views

AEK KANOPAN | Tekad PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara untuk melistriki seluruh kawasan di provinsi ini semakin mendekati kenyataan.

Kerjasama yang terbangun dengan sejumlah stakeholder, khususnya Pemerintahan Kabupaten/Kota, semakin memudahkan PLN untuk mewujudkannya.

Setelah Kabupaten Humbahas dan disusul dengan Kabupaten Labuhanbatu, giliran Labuhanbatu Utara (Labura) yang menjadi kabupaten ketiga yang menjalin kerjasama lewat kegiatan bertajuk ‘Penandatanganan Kesepakatan Bersama Sinergi Informasi dan Kemudahan Mendapatkan Listrik Bagi Penanam Modal Serta Menuju Desa Berlistrik 100 Persen di Kab. Labuhanbatu Utara’.

Prosesi kerjasama lewat penandatanganan MoU antara Bupati Bupati Labura Kharuddinsyah Sitorus dengan Manajer UP3 Rantauprapat, Rizal Azhari yang disaksikan langsung General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto itu, digelar di Aula Dewi Syukur, Kec. Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Rabu (17/10/2018).

Manajer PLN UP3 Rantauprapat Rizal Azhari mengatakan, tercatat sejauh ini tinggal 28 Dusun saja lagi di Labura yang belum berilistrik.

“Tekad kami, sebelum akhir 2019 bisa selesai. Mohon dukungan dari Pak Bupati untuk akses jalan dan izin penebangan pohon untuk pemasangan jaringan” ucap Rizal.

Dijelaskannya juga, perlu diketahui bahwa sinergi informasi bagi penanam modal, ketersediaan listrik PLN saat ini sudah surplus. Artinya, PLN siap melayani berapapun kebutuhan listrik.

“Karena itu, kami butuh info dari pemkab, misalnya pelayanan publik dan untuk investor” harapnya.

Terkait kegiatan ini juga, GM PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto menyampaikan bahwa tugas merema untuk melistriki Sumut saat ini terus bergerak dan beranjak dari satu fase ke fase lain yang lebih menantang.

“Biasanya tinggi komplain karena pemadaman yang bergilir. Sekarang fasenya berkecukupan aliran listrik. Kami nyatakan sumut secara umum, kami mendukung untuk menjadi daerah wisata dan investasi” tandasnya.

Menurut Feby, meski saat ini PR defisit sudah selesai, tapi yang dihadapi adalah jangan sampai ada pemadaman.

“Kalaupun ada pemadaman tapi maunya jangan lama-lama. Selain itu kualitasnya juga bagus. Kemudian untuk mendapatkan listrik juga tidak lagi sulit. PLN sudah dlm genggaman. Ada PLN mobile. Kami siap 24 jam utk melayani lewat call center 123” ujarnya.

Lebih jauh Feby mengatakan,pihaknya juga tengah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tiap tahun yang nantinya akan bekerjasama dengan Gubsu untuk kemudahan mendapatkan listrik. Untuk pendistribusiannya agar lebih tepat sasaran, PLN akan menggunakan sistem Online Single Submission (OSS).

“Kami harapkan kehadiran PLN di masa depan semakin baik sebagi penggerak roda ekonomi di Labura. Kami mohon dukungan dan ucapkan terima kasih atas segala dukungan untuk bisa merealisasi desa teraliri listrik 100%.

Sementara Bupati Labura Kharuddinsyah Sitorus mengatakan, meski merupakan kabupaten kecil dan baru memasuki fase baru, tapi patut dibanggakan karena mulai terlihat wajahnya sejak dimekarkan

“Ini untuk masyarakat Labura. Terkadang jadi hambatan, pikiran masyarakat yang belum maju. Sebelum berakhir jabatan, sata berjanji pada rakyat Labura yang berjumlah 380 ribu jiwa, seluruh dusun sudah terang” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Bang Buyung ini juga mengatakan, bahwa sebagai penunjang pembangunan jaringan listrik, akan dilakukan perbaikan infrastruktur.

“Saya bertanggung jawab penuh 100%. Terimakasih untuk PLN. Jabatan ini ibadah. Segala macam cara untuk masyarakat. Kami berterima kasih untuk PLN” pungkasnya.

Sementara dalam kegiatan yang diwarnai pemasangan songket terhadap GM PLN Feby Joko Priharto, sejumlah perangkat di Pemkab Labura memastikan peralihan dalam hal pelayanan listrik, dari regular ke premium. Diantaranya adalah RSUD Labura, Kantor DPRD Labura, Kantor dan Rumah Dinas Bupati Labura.red