BATUBARA | Enam nelayan yang sempat terombangambing ditengah lautan usai dirompak dan ditangkap pihak berwenang di Malaysia, akhirnya tiba dikampung halaman di Kubah Padang Desa Lalang Kec. Medang Deras Kab. Batubara, Selasa (12/3/2019) petang.
Lebih seratus warga dan anggota Masyarakat Nelayan Tradisional Batubara (Mantab), rela berjam-jam menanti kedatangan keenam nelayan yang dijemput langsung oleh H. Darius, SH.
Keenam nelayan yang pulang adalah Rahimmuddin, Ridwan, Misri, Zulkifli, Badri dan M Edi. Sebelumnya diketahui mereka ditangkap pihak berwenang Malaysia karena memasuki perairan Malaysia tanpa ijin, Kamis (17/1).
H. Darius, SH yang ditugasi Bupati Batubara mengurus keenam nelayan Batubara yang ditangkap dan ditahan di Malaysia menceritakan liku liku pembebasan nelayan Batubara.
Diungkapkannya proses pembebasan keenam nelayan diprakarsai oleh Ketua Mantab Sawaluddin Pane yang melaporkan nasib mereka kepada Bupati Batubara Ir. H. Zahir, MAP.
Bupati kemudian menugaskan dirinya untuk melakukan segala upaya guna memulangkan keenam nelayan yang ditahan di Malaysia dan membawa mereka balik ke kampung halaman mereka.
Sedangkan mengenai kapal mereka yang masih di tahan di Malaysia, Darius berjanji minggu depan akan mengurus kepulangan kapal tersebut dan membawanya kembali ke Batubara.
Kadis Sosial Pemkab Batubara Drs. Bahrumsyah mewakili Bupati Batubara menyampaikan tiga pesan. Pesan pertama, nelayan Batubara yang sempat di tahan telah dipulangkan ke kampung halaman.
Kedua bagi keluarga yang selama ini kehilangan suami atau anak telah menerima kembali suami atau anak mereka. Ketiga, apa yang dilakukan Bupati untuk kepentingan masyarakatnya.
Pesan khusus jangan sampai terjadi lagi dikemudian hari musibah seperti yang dialami 6 nelayan Batubara.
Meski tidak tampil secara langsung namun menurut Sawaluddin Pane ada sosok yang sejak awal memberi support dan dukungan untuk membebaskan nelayan yang ditahan.
Yusriadi Sitorus, sosok muda yang getol memperjuangkan nelayan Batubara bersama Sawaluddin Pane mengaku apa yang dilakukannya hanya untuk kepentingan masyarakat terlebih masyarakat nelayan yang sering terpinggirkan.
Kepada Kanit Pol Air Unit Markas Tanjung Tiram Ipda E. Sihombing diminta Sawaluddin agar memperhatikan nelayan tradisional.
“Kalau saja tidak ada pukat trawl mungkin para nelayan tidak sampai ditangkap. Untuk itu tolonglah pak agar pukat trawl jangan beroperasi dipinggir pinggir tapi agak ketengah dikit,” pinta Sawaluddin.
Menyahuti permintaan Sawaluddin, Sihombing yang baru bertugas di Batubara menyatakan akan memperjuangkan nelayan tradisional Batubara.
Begitu tiba dilokasi penyambutan, Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang, SH. M. Hum menepungtawari enam nelayan Batubara yang baru kembali dari Malaysia. Diikuti H. Darius, SH, Kapolsek Medang Deras, Kades Lalang, Yusriadi Sitorus, Kanit Pol Air Unit Markas Tanjung Tiram, Ketua Mantab dan tokoh masyarakat Desa Lalang.
Usai tepung tawar, Kapolres memberikan nasi tumpeng kepada keenam nelayan yang baru kembali.
Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang memanjatkan puji syukur atas kembalinya warga Batubara dari Malaysia. Apresiasi kepada Darius yang gigih mengupayakan pengembalian nelayan ke Batubara atas perintah Bupati.KM-eps