MEDAN | Di Sumut mendadak muncul kelompok anti Islam yang ingin menggagalkan dakwah Ustad Abdul Somad dan Bachtiar Nasir. Masyarakat jangan digiring untuk membenci ulama hanya karena Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu).
Hal itu dikatakan Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut, Sugiat Santoso, Jumat (22/6). Menurut Sugiat, selama ini di Sumut tidak ada terjadi penolakan terhadap ulama yang berdakwah. Lalu mengapa belakangan ini riak riak penolakan terhadap ulama itu muncul.
Sugiat menilai, entah mengapa menjelang Pilgubsu 27 Juni nanti, banyak sekali muncul kelompok kelompok yang anti Islam dan bahkan kebencian mereka terhadap ulama sudah diluar batas. Gerakan ini semacam gerakan pendatang yang ingin merusak keharmonisan umat beragama di Sumut. Dulu sebelum Pilgubsu tidak ada itu penolakan pada ulama dan semua umat harmonis.
“Spanduk spanduk pemenolak ustad Abdul Somad dan Bachtiar Nasir banyak dipasang diberbagai tempat, lalu mereka mengikaitkan penolakan itu ke Pilgubsu. Jadi apa karena Pilgubsu, Ustad kami sengaja di tolak berdakwah, dan apa karena Pilgubsu pula mereka sengaja ingin menghadang kekuatan politik umat Islam?” tandasnya.
Sugiat mengatakan, ada pihak pihak yang ingin merontokkan gerakan politik umat di Pilgubsu nanti. Dan andaipun mereka yang merupakan kelompok kelompok anti Islam itu berhasil mengusir Ustad Abdul Somad dan Ustad Bachtiar Nasir, maka keimanan kami, kesatuan kami dan keteguhan kami akan tetap kokoh, meskipun Kesolidan umat Islam di Pilgubsu ini digembosin.
Seluruh kader KNPI se Sumut akan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mencegah munculnya kelompok kelompok anti Islam yang ingin mengganggu jalannya dakwah ulama. “Ini bukan semata soal politis, tapi ini lebih dari sebuah kepentingan besar menyelamatkan negara dari kelompok kelompok radikal yang intoleran, yang anti terhadap Islam,” tandasnya.
Menurut Sugiat, tidak boleh ada penolakan terhadap ulama dan tokoh agama lainnya, sebab dakwah dakwah ulama adalah bahagian dari syiar Islam dan sesuatu yang sangat baik sebagai pencerahan umat beragama. Oleh sebab itu, jangan masyarakat digiring giring untuk membenci ulama hanya karena Pilgubsu.rel