TANJUNGBALAI : Masyarakat Jalan Jumpul, Lingkungan VI, Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamadan Teluknibung, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Kamis (18/10/2018) sekira pukul 13.30 WIB, digegerkan dengan penyergapan dua orang laki-laki tak dikenal terduga teroris.
Keduanya pun tak berkutik saat kamar mandi umum warga yang menjadi lokasi persembunyian mereka, diberondong dengan rentetan tembakan oleh sekelompok petugas berpenutup wajah (sebo) dengan mengenakan rompi bertuliskan Mabes Polri di bahagian punggungnya yang diduga Tim Densus 88/AT.
Informasi dari warga di lokasi menyebutkan, siang itu, terlihat dua orang laki-laki berlari-lari memasuki jalan setapak yang ada di kawasan Jalan Jumpul, Lingkungan VI, Kel. Kapias Pulau Buaya tersebut.
Karena terjebak di jalan buntu, keduanya lantas masuk ke kamar madi umum milik warga dan menguncinya dari dalam.
“Setelah kedua orang tak dikenal itu mengunci kamar mandi, datanglah sekitar 12 orang laki-laki memakai sebo bersenjata laras panjang dan langsung mengepung kamar madi umum yang dimasuki kedua laki-laki tak dikenal itu” ucap warga sekitar.
Warga setempat mengaku tidak ada yang berani untuk mendekati, karena di bahagian punggung dari baju rompi yang dikenakan para laki-laki bersebo itu bertuliskan Mabes Polri.
“Melihat itu, kamipun tak berani mendekat, apa lagi kami lihat, beberapa dari laki-laki itu memakai baju rompi yang dipunggungnya ada tulisan Mabes Polri,” terang warga.
Tak berapa lama, terdengarlah rentetan suara tembakan, kami tak tahu berapa kali.
“Setelah itu, petugas bersebo itu langsung membopong dua orang laki-laki dan memasukkannya kedalam mobil yang sudah datang menjemput ke lokasi”, kisah warga yang tak mau namanya disebutkan dengan alasan keamanan.
Kanitreskrim Polsek Teluk Nibung, Ipda Syahril Situmorang yang ditemui dilokasi, menolak memberikan keterangan. Katanya, kehadirannya dilokasi tersebut hanya untuk pengamanan, namun tidak mengetahui peristiwa penembakan tersebut.
“Saya kemari karena diperintahkan untuk melakukan pengamanan saja sekaligus memasang garis polisi. Kalau soal kejadian yang sebenarnya, saya kurang tahu”, kilah Syahril Situmorang.
Sementara, Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai yang coba dihubungi melalui selularnya, tidak mengangkat.
Hingga saat berita ini diperbuat, sejumlah petugas berpakaian sipil dan menggunakan masker terlihat berjaga-jaga di lokasi penembakan.
Masyarakat hanya diperbolehkan mendekati lokasi hingga sebatas garis polisi yang dipasang cukup jauh dari lokasi penangkapan kedua laki-laki terduga teroris tersebut.red