MEDAN | Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergerak cepat untuk menuntaskan seluruh pekerjaan mereka di Sumatera Utara, terkait kasus dugaan suap yang menjerat Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa, 17 Juli 2018 lalu di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Provinsi Banten.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka bersama sejumlah orang lainnya, KPK juga langsung mengerahkan penyidiknya guna melacak seluruh barang bukti dan dokumen berkaitan kasus dugaan suap proyek APBD yang menjerat politikus PDI Perjuangan tersebut.
Selain menggeledah ruang kerja bupati, ruang kerja kepala dinas, rumah dinas dan mengintetogasi sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kemarin, penyidik KPK juga secara intens terus memburu UMR, orang kepercayaan bupati yang kabarnya berhasil lolos dalam OTT dengan membawa kabur uang suap sebesar Rp500 juta.
Untuk melacak orang kepercayaan Pangonal yang disebut-sebut sebagai perantara suap itu, KPK juga turut menyebar timnya ke Kota Medan.
Beredar informasi penyidik lembaga antirasuah itu (KPK) juga melakukan penggeledahan di kediaman Pangonal di Jl Pelajar Timur, Lingkungan 4, Kel Binjai, Kec Medan Denai yang juga dcurigai menjadi lokasi persembunyian UMR.
“Dia (UMR) orang kepercayaan bupati tu. Jadi semua urusan pribadi bupati melalui dia. Jadi wajar kalau dia tau bupati main apa, karena segala urusan uang juga lewat dia” ucap sumber kepada koranmonitor.com, Sabtu (21/7/2018).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari KPK.
Sebelumnya pada Jumat (20/7/2018) malam, Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut menggeledah Kediaman pribadi Pangonal Harahap di Jl Dewi Sartika, Kota Rantauparapat, Kab Labuhanbatu.
Menurut informasi, penyidik KPK tiba di kediaman Pangonal sekitar pukul 21.00 wib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap.
Begitu tiba KPK langsung melakukan penggeledahan ke setiap sudut rumah Pangonal. Aktivitas KPK itupun turut mengundang perhatian tetangga maupun pengguna jalan hingga membuat kediaman tampak dikerumuni warga.
“Kami heran banyak Polisi di depan rumah Pak Pangonal, ternyata saat kami perhatikan ternyata mereka itu KPK ,terlihat dari rompi yang mereka pakai” ucap Ramji, warga setempat kepada wartawan
Dikatannya lagi, penggeledahan dilakukan KPK hanya berlangsung sekitar satu jam. Mereka pun keluar dengan membawa beberapa dokumen
“Sekitar 1 Jam lah bang mereka memeriksa rumahnya dan mereka keluar hanya membawa beberapa dokumen” ujarnya lagi sambil berlalu meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, pasca ditetapkannya Pangonal Harahap sebagai tersangka, KPK juga telah menggeledah ruangan Kantor Bupati Kabupaten Labuhanbatu di Jl Sisingamangaraja, Ranrauprapat.red