IHSG Berbalik Menguat, Rupiah Menjauh Dari Level Rp16.000 Per US Dolar

oleh -47 views

KINERJA IHSG menguat meskipun seiring dengan membaiknya sejumlah bursa di Asia, yang berbaik menguat selama sesi perdagangan hari ini.

IHSG ditutup naik 0.96% di level 6.806,76. Meskipun masih dibayangi oleh kemungkinan sikap hawkish oleh Bank Sentral AS. Meski demikian IHSG masih dibayangi tekanan menjelang masa pendaftaran Capres ke KPU besok.

Dinamika politik di tanah air yang turut dibarengi dengan agenda ekonomi, seperti rilis inflasi inti di AS sangat berpeluang memicu terjadinya tekanan di pasar keuangan. Namun situasinya bisa berbeda jika data pertumbuhan ekonomi, inflasi inti, serta pidato Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell menggambarkan sinyal dovish.

Pasar tengah cemas menghadapi kemungkinan kebijakan kenaikan bunga acuan yang lebih dari satu kali lagi atau diatas 25 basis poin. Disisi lain, sejumlah bursa di eropa di buka melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini.

Akan tetapi, sejumlah indikator penting lainnya seperti harga komoditas minyak mentah dunia yang mengalami penurunan di kisaran $85 per barel akan menjadi kabar baik bagi pelaku pasar secara keseluruhan.

Potensi tekanan pada perdagangan besok sejauh ini belum terlihat. Akan tetapi, sinyal kemungkinan membaiknya kinerja pasar saham juga belum begitu kuat terlihat saat ini. Justru dinamika politik di tanah air bisa memicu kinerja pasar saham bergerak liar. Dimana pasar keuangan memiliki kecenderungan untuk melemah selama pendaftaran Capres di KPU berlangsung.

Sementara itu, kinerja mata uang rupiah menguat di level Rp15.845 pada sesi perdagangan penutupan. Kinerja mata uang rupiah membaik seiring dengan intervensi yang dilakukan BI sebelumnya. Rupiah pada perdagangan kemarin sempat melemah hingga mendekati level Rp16.000 per US Dolar. Kinerja US Treasury 10 Tahun yang berlanjut mengalami penurunan, mendorong penguatan mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini.

Berbeda dengan mata uang Rupiah yang mengalami penguatan, harga emas pada hari ini justru melemah di kisaran $1.966 per ons troy nya. Meskipun mengalami penurunan, namun harga emas masih bisa bertahan di kisaran 1 juta rupiah per gramnya.  (Penulis: Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara)