Lampu Kuning Data Neraca Dagang, Memicu Terjadinya Pelemahan Rupiah

oleh -44 views
Waspadai Perlambatan Ekonomi AS, Pelaku Pasar Akan Banyak Mengambil Posisi Wait And See
Gunawan Benyamin

IHSG ditutup menguat 1.3% di level 7.303,28, setelah sempat mengalami penguatan hingga mencapai 2% lebih. Dimana investor asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp645 miliar.

Sejauh ini, IHSG tertopang oleh membaiknya mayoritas bursa di Asia dan efek dari Pemilu sebelumnya. Disisi lain, sentimen data ekonomi juga tidak begitu membebani kinerja pasar saham di tanah air.

Sayangnya, kinerja mata uang rupiah yang sempat menguat disesi perdagangan awal, justru mengalami tekanan di sesi perdagangan setelahnya. IHSG hanya menguat sesaat, dan ditutup melemah di level Rp15.615 per US Dolar. Rilis data neraca perdagangan di tanah air yang lebih rendah dari ekspektasi, menjadi pemicu melemahnya rupiah di hari ini.

Data neraca dagang di tanah air mencatatkan angka $2,018 Miliar selama periode januari 2024. Dimana kinerjanya tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya sebesar $3 milyar Dolar.

Penurunan surplus neraca dagang tersebut menjadi lampu kuning bagi pasar keuangan. Pelemahan pada kinerja ekspor akan menjadi indikasi bahwa perlambatan ekonomi di tanah air juga akan terjadi.

Pemerintah harus mewaspadai hal tersebut. Meksipun sejauh ini neraca dagang masih membukukan surplus, tetapi tren penurunannya justru memicu kekuatiran.

Situasi ini jika berlanjut akan sangat berpotensi menekan kinerja pasar keuangan khususnya mata uang Rupiah. Sementara itu, harga emas masih cukup stabil dikisaran $1.996 per US Dolar. (Penulis: Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi)