Ketika Mahasiswa USU Memperhatikan Petani di Simalungun, Distan Sumut Malah Tak Peduli

oleh -24 views

SIMALUNGUN | Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), baru-baru ini menggelar aksi penanaman 5000 bibit tanaman dan penyerahan 200 kg bibit bawang merah di Desa Bage Nagori Ujung Saribu, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun.

Lewat Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan selaku panitia penyelenggara, mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Sumatera Utara itu, menanam berbagai jenis bibit pohon seperti durian, petai, sirsak, jambu dan pohon kemiri.

Panitia penyelenggara Abdul Rifqi Asfi Ritonga mengungkapkan, kegiatan penanaman pohon ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran konservasi bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar hutan.

Di samping itu, aksi penanaman pohon ini juga dijukan untuk pengolahan perhutanan sosial.

“Kami sebagai nahasiswa mencoba menyampaikan gerakan cinta lingkungan melalui kegiatan penghijaun kawasan perhutanan sosial di Desa Bage Nagori Ujung Saribu. Selain melakukan penanaman pohon kami kjuga melakukan edukasi kepada masyarakat” ucap Abdul Rifqi baru-baru ini.

Adapaun sejumlah agenda kegiatan yang dilaksanakan kata Abdul, antara lain ramah tamah dengan masyarakat, malam keakraban, Focus Grup Discussion (FGD), bersih-bersih Danau Toba, games dan penanaman 5000 bibit tanaman sebagai puncak acara.

“Acara pengabdian ini merupakan tindaklanjut dari acara seminar Reforma Agraria dengan tema Peran Sektor Pertanian dan Sektor kehutanan dalam Mewujudkan Reforma Agraria Melalui Percepatan Sosial yang Tepat Guna” terangnya kembali.

Bertitik tolak dari hal itu, sambungnya, panitia memutuskan untuk meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan dan semangat gotongroyong dengan cara menjadi sukarelawan untuk menanam pohon di Desa Bage Nagori Ujung Saribu Kec. Silimakuta Kab. Simalungun.

“Desa Bage Nagori Ujung Saribu ini merupakan salahsatu desa yang mengalami ketertinggalan di bidang ekonomi, pendidikan dan insfrastruktur sehingga panitia memutuskan lokasi pengabdian di desa ini” ungkapnya.

Abdul pun berharap, 5000 tanaman yang dibawa panitia, bisa memberi kontribusi yang cukup penting untuk sirkulasi udara yang segar dan bersih serta memotivasi bagi masyarakat akan pentingnya pohon bagi kehidupan, sehingga masyarakat tersebut menjaga hutan dan mendapatkan hasil hutan untuk pemerataan pereonomian di desa tersebut.

“Sangat disayangkan Instansi terkait tidak dapat memberikan bantuan bibit bawang sebanyak 200 kg untuk diberikan kepada masyarakat Desa Bage walau permintaa sudah kami ajukan. Saya berharap kedepannya Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dapat berkontribusi untuk membantu masyarakat Desa Bage yang telah mengalami gagal panen belum lama ini, ” sesal Abdul.

Sementara, lewat hasil FGD yang dilaksanakan di Desa Bage, telah ditemukan beberapa permasalahan dalam bidang pertanian, khususnya untuk tanaman bawang.

Salahsatunya soal pendapatan masyarakat yang minim akibat hasil produksi bawang di desa ini yang terus menurun dari tahun ke tahun. Bahkan dalam kurun 3 bulan terakhir, produksi bawang gagal panen akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

“Jalan yang rusak dalam jangka yang lama dan tingkat kesuburan tanah yang mulai menurun berdampak kepada penurunaan ekonomi untuk keluarga kami“ keluh masyarakat Desa Bage Nagori Ujung Saribu.

Untuk mengetahui titik permasalahannya, sebagai solusi akhirnya disepakati untuk membawa sampel tanah untuk dicek ke laboratorim dan hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat desa Bage Nagori Ujung Saribu.

“Dan tindak lanjut acara ini akan disepakati oleh panitia. Semoga pengabdian ini bermanfaat bagi kita semua” pungkas Abdul Rifqi menutup keterangannya.red