MEDAN | Lebih dari satu bulan melakukan perjalanan panjang dari Jakarta, mobil listrik Blitz dan Kasuari sebagai produk teranyar PLN bersama Universitas Budi Luhur (UBL) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, sudah tiba di Medan sejak, Senin (17/12/2018) singgah di Universitas Sumatera Utara (USU).
Kegiatan minim pejabat Muspida Pemprovsu yang sudah diundang sebelumnya, terlihat hanya dihadiri jajaran pejabat PT PLN, Rektor USU Prof Runtung Sitepu dan jajarannya.
General Manager PLN UIW Sumatera Utara Feby Joko Priharto dalam sambutannya pada kegiatan yang dirangkai dengan kuliah umum itu mengatakan, saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan primer manusia.
Hampir semua orang membutuhkan listrik untuk menunjang kegiatan kesehariannya. Peralatan rumah tangga menggunakan energi listrik. Bisnis berjalan karna energi listrik menyuplai mesin-mesinnya.
“Sejalan dengan tagline PLN, Electricity for a Better Life, Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik, PLN berusaha memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, khususnya masyarakat Sumatera Utara. Dibuktikan dengan tersedianya suplai listrik yang cukup disertai dengan perbaikan kehandalan jaringan kelistrikan” papar Feby.
Dengan beban puncak sekitar 2.150 MW pada sistem Sumbagut, sambungnya, PLN memiliki reserve margin sebesar 10-20% atau sekitar 300 MW. “RUPTL PLN 2018 menunjukkan bahwa tahun ini PLN akan memperoleh total penambahan suplai daya pembangkit sebesar 309 MW dan RUPTL 2020 menunjukkan angka penambahan daya pembangkit mencapai 1.680 MW” sebutnya.
Dikatakan Feby juga, dengan ketersedian suplai yang mencukupi, jaringan yang handal, masyarakat tentu menjadi lebih mudah menggunakan energi listrik. Wujud optimisme PLN dalam mendukung kemudahan tersebut adalah dengan mendorong inovasi moda transportasi berbahan bakar energi listrik.
“Mobil Listrik Blits dan Kasuari merupakan karya kolaborasi Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh November, hasil inovasi karya anak negeri yang patut kita banggakan. Perjalanan panjang yang telah ditempuh tim PLN Blits Explore Indonesia, dimulai dari Surabaya, melewati pulau Jawa, kemudian menyebrangi Selat Sunda, melintasi jalur Sumatera, hingga akhirnya tiba di Medan membuktikan mobil ini tidak kalah dengan mobil berbahan bakar minyak pada umumnya” ungkapnya bangga.
Diketahui, lanjutnya, kondisi jalur Sumatera yang didominasi oleh pegunungan, tentu menjadi tantangan bagi tim PLN Blits Explore Indonesia. Beberapa hal yang menjadi perhatian utama tim PLN Blits selama melintasi jalur Sumatera di antaranya, daya tahan baterai, tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal, hingga menguji sistem pengereman saat turunan curam di jalur pegunungan.
Namun dengan semangat yang tinggi untuk memperkenalkan mobil listrik karya anak bangsa ini, kata Feby, tim PLN Blits Explore Indonesia tetap bertekad mengarungi Sumatera sampai ke Kilometer 0 di Provinsi Aceh.
“Hal ini dibuktikan dengan tetap semangatnya tim PLN BLITS Explore Indonesia sampai di Sumatera Utara, mulai dari perjalanan ke Kota Pinang, Aek Kanopan, Kisaran, Pematangsiantar, hingga akhirnya tiba di Medan” ujarnya.
Lebih jauh Feby menjelaskan, Blits merupakan mobil listrik yang secara khusus didesain untuk balap dengan kapasitas dua orang dengan daya tempuh mencapai 300 kilometer dalam sekali pengisian daya baterai 100 kWh dengan menggunakan motor berkapasitas energi 50 kiloWatt. Untuk pengisian daya membutuhkan waktu 8-10 jam.
“Sedangkan Kasuari sendiri merupakan mobil hybrid dengan komposisi 50% tenaga listrik dan 50% tenaga diesel berbahan bakar Crude Palm Oil (CPO). Kasuari sendiri mampu menempuh jarak 100-150 km dalam sekali pengisian, dengan daya baterah 60kWh. Pengisian daya membutuhkan waktu 6 jam” imbuhnya.
Katanya, bahwa sepanjang perjalanan dari Surabaya hingga ke Medan, mobil Blits dan Kasuari juga tidak pernah kerepotan untuk mengisi bahan bakar.
“Karena PLN telah menyediakan SPLU (Saluran Penyedia Listrik Umum), yang telah tersebar di berbagai kota besar yang ada di sepanjang Pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya juga telah kami pasang di Universitas Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Civitas Akademika, di sisi kanan Biro Rektor USU” terang Feby.
Dalam kesempatan kali ini, katanya, PLN Unit Induk Wilayah Sumut juga akan melaunching Electrice Vehicle Community, sebuah komunitas yang dibentuk untuk menampung para pengguna kendaraan berbahan bakar energi listrik.
“Dengan terbentuknya komunitas ini menunjukkan bahwa tidak hanya kehandalan listrik yang diberikan PLN, tetapi juga wadah bagi masyarakat, khususnya penggiat kendaraan berbahan bakar listrik. Dengan berbagai kemudahan memperoleh listrik tersebut, PLN yakin dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Electricty for a Better Life” pungkas Feby.red