BI Sumut Launching 3rd Sumatranomics 2022, Gubsu: Infrastuktur dan Hilirisasi Pacu Pertumbuhan Ekonomi

oleh -17 views

koranmonitor – MEDAN | Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, kembali launching 3rd Sumatranomics di Hotel Adimulia, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (6/6/2022).

Launching tersebut dibuka langsung Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, serta narasumber webinar Yose Rizal Damuri, PhD, Direktur Eksekutif CSIS, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Muhammad Edhie Purnawan, PhD, Ketua BSBI dan Dewan Penasihat Kadin dengan moderator Sofie Syarif, News Anchor Kompas TV.

Pembangunan infrastruktur dan hilirisasi produk pertanian dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Pemprov Sumut terus mendorong dua hal tersebut.

Menurut Edy Rahmayadi, laju pertumbuhan ekonomi bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya konektivitas. Dengan konektivitas seperti jalan, distribusi barang atau hasil sumber daya alam daerah, akan menjadi lebih mudah.

Disebutkan, harga barang bisa tinggi lantaran tidak didukung infrastuktur yang baik saat pendistribusiannya. “Untuk itu Pemprov menggelontorkan Rp2,7 triliun untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di Sumut,” kata Edy.

Selain itu, Edy Rahmayadi juga meminta para akademisi dan peneliti lainnya untuk memberikan masukan kepada Pemprovsu, guna menghasilkan produk-produk turunan CPO, memberikan masukan apa solusi stabilisasi inflasi.

“Bank Indonesia sudah membagi kita data angka-angka soal inflasi kita. Oleh sebab itu, saya butuh bagaimana cara implementasi menekan laju inflasi itu,” katanya.

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Doddy Zulverdi menyampaikan kini pertumbuhan ekonomi di Sumut terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I, ekonomi Sumut tumbuh 3,9%. Pulihnya aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I 2022.

Meski begitu, menurut Doddy, kinerja pertumbuhan masih belum optimal. “Ini membuktikan kita perlu lebih kerja keras lagi mendorong perekonomian di Sumut,” kata Doddy.

Menurutnya, supaya bisa mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti inflasi yang berlebih, maka dibutuhkan inovasi, termasuk inovasi kebijakan.

“Itulah pentingnya digelar 3rd Sumatranomics tahun 2022 ini, kita butuh masukan dari semua pihak lewat call paper atau karya tulis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik disertai inflasi yang stabil,” ucapnya.

Ia menambahkan, komoditas yang menjadi andalan Sumut selama ini harus terus didorong supaya mampu memberikan nilai tambah yang semakin tinggi, bukan mengalihkannya ke sektor lain.

“Disinilah kita butuh dukungan semua pihak, bagaimana menciptakan nilai tambah komoditas kita yang semakin tinggi, bagaimana kita mendorong ekonomi tumbuh semakin tinggi tanpa dihantui laju inflasi yang berlebihan,” tuturnya.

Untuk itu, inovasi kebijakan sangat diperlukan. Doddy menyebut kebijakan jangka pendek seperti mengelola distribusi bahan makanan minyak goreng dan lainnya perlu dilakukan. Selain itu hilirisasi juga perlu didorong.

“Ini tantangan merumuskan kebijakan, pertumbuhan belum optimal tapi inflasi sudah muncul, ini juga butuh dukungan pihak swasta untuk bisa kita mencari letak dimana kita mendorong tanpa menimbulkan tekanan inflasi,” ujar Doddy.KM-fah